SURABAYA, iNews.id – Ikatan Alumni Teknik Metalurgi ITB Bandung (IA-MET ITB) akan mengadakan kembali Metconnex.
Metconnex merupakan perhelatan metalurgi yang bertujuan untuk menyediakan wadah strategis bertemunya pemangku kepentingan dan tempat untuk membahas isu, mencari solusi dan langkah nyata untuk bersama mengembangkan industri pertambangan di Indonesia.
Setelah sukses mengadakan Metconnex untuk pertama kalinya di tahun 2019, perhelatan metalurgi yang terdiri dari International Conference dan Pameran ini akan kembali diadakan pada tanggal 10-11 Agustus 2022 di JCC Senayan Jakarta.
Selanjutnya, IAMET ITB berharap Metconnex ke-2 ini akan menjadi tempat berkumpulnya para pemain industri, asosiasi dan regulator untuk menumbuhkan inovasi, kerjasama serta solusi untuk masa depan pertambangan yang berkelanjutan serta industri hijau untuk industri pengolahan, peleburan dan pemrunian mineral dan logam.
“Metconnex 2022 akan membawa tema ‘Sustainability in Mineral & Metal Processing.’ Dengan tema ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran pihak terkait akan pentingnya mengedepankan aspek keberlanjutan dalam setiap tahapan mulai dari eksplorasi, pertambangan, pengolahan, peleburan, pelindian dan pemurnian mineral,” kata Bouman T. Situmorang (Ketua Umum IA-MET ITB).
Sustainability in Mineral & Metal Processing Sektor pertambangan dan ekstraksi mineral, telah menjadi salah satu sektor kunci yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa dekade belakangan.
Sektor ini berkontribusi banyak pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, ekspor, pendapatan pemerintah, penyediaan lapangan kerja, dan yang tidak kalah penting adalah untuk pembangunan di daerah 3T di Indonesia.
Untuk mendukung Indonesia menjadi pemain penting dalam industri pertambangan dan ektraksi mineral, maka diperlukan pengelolaan mineral dan logam yang baik.
Namun, penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk industri tambang merupakan tanggung jawab semua, dan Metconnex 2022 ditujukkan untuk menjadi tempat untuk meningkatkan kesadaraan pemangku kepentingan akan isu sustainability dan membahas langkah konkret untuk terus memajukan industri pertambangan di Indonesia selagi menciptakan industri yang berkelanjutan.
Wadah strategis tempat bertemunya para pemangku kepentingan, pelaku industri maupun masyarakat luas untuk sama-sama bertukar ide, memperkenalkan inovasi serta mendapatkan solusi konkrit guna terbangunnya industri pertambangan yang berkelanjutan.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin menegaskan, bahwa menjaga keberlangsungan lingkungan merupakan tugas utama pelaku industri pertambangan, dan keseluruhan proses dijaga oleh Undang-Undang.
Mulai dari perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pertambangan dan pengolahan mineral hingga post-mining.
"Saya menyambut baik diangkatnya tema sustainability dalam perhelatan Metconnex ini. Saya harap seminar dan pameran ini dapat lebih jauh lagi meningkatkan kesadaran kita semua untuk memastikan penerapan proses pertambangan yang berkelanjutan agar industri pertambangan berkontribusi lebih baik lagi, termasuk untuk generasi yang akan datang," ujar Ridwan.
Metconnex 2022 akan menghadirkan solusi, inovasi, teknologi seputar metalurgi pertambangan yang dikemas dalam konferensi dan pameran.
Acara ini akan diisi oleh lebih dari 50 exhibitor yang terdiri dari perusahaan pertambangan mineral dan batubara, smelter, penyedia teknologi pengolahan mineral, perusahaan EPC dan disponsori oleh FLSmidth Indonesia, PT. Geoservices, SNF, PT. Timah Tbk, Harita Nickel, PT Wijaya Karya tbk, PT Smelting, dan BASF.
Editor : Ali Masduki