JAKARTA, iNews.id – Penjualan bersih PT Jhonlin Agro Raya Tbk melesat tajam.
Pada kuartal I/2022, perusahaan yang sedang dalam proses IPO di BEI dengan kode emiten JARR ini mencatat kinerja yang membanggakan.
Yakni melesat sebesar 12.433% atau meningkat dari Rp10,3 miliar menjadi Rp 1,29 triliun pada periode yang sama.
Direktur Keuangan PT JAR Tbk Temmy Iskandar mengatakan, melesatnya penjualan bersih terjadi akibat peningkatan volume penjualan FAME Rp1,09 triliun, seiring beroperasinya pabrik pengolahan biodiesel milik JARR pada September 2021.
"Perseroan juga mengeluarkan produk baru seperti Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Crude Glycerin (CG), dan Fatty Matter (FM),” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).
Pabrik pengolahan sawit menjadi biodiesel milik JARR yang dibangun 2019 dan beroperasi September 2021 telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis 21 Oktober 2021, di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
JARR merupakan anak perusahaan Jhonlin Grup milik pengusaha Haji Samsudin Andi Arsyad yang akrab disapa Haji Isam.
Menurut Temmy, meningkatnya penjualan pada kuartal I/2022 memang membuat meningkatnya beban pokok penjualan menjadi Rp1,17 triliun dari Rp5,71 miliar pada periode yang sama 2021.
Harga Saham Rp250 - Rp350
Saat ini JARR telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana masa penawaran awal 12 Juli hingga 15 Juli 2022 dengan penjamin pelaksana emisi efek PT Investindo Nusantara Sekuritas.
JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau mewakili 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.
“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp250 – Rp300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp366,88 miliar,” kata Temmy.
Setelah IPO, PT Eshan Agro Sentosa bakal mengusai 84,64% saham atau 6,77 miliar saham dengan nominal Rp677,10 miliar.
Sementara PT Sinar Bintang Mulia menguasai 0,08% saham atau setara 6 juta saham yang nominalnya Rp600 juta.
Adapun 15,29% akan dimiliki oleh masyarakat dengan saham yang beredar 1,22 miliar saham dengan nilai nominal Rp122,29 miliar.
Menurut Temmy, JARR saat ini sudah bersiap untuk mendapatkan ISO 19001.
“JARR bakal semakin meningkatkan profesionalitas dalam beroperasi. Saat ini masa penawaran umum tanggal 12-15 Juli 2022 telah selesai,” pungkas Temmy.
JARR memiliki sumber daya untuk mewujudkan hilirisasi usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang terintegrasi mulai dari perkebunan kelapa sawit sampai dengan pengolahan menjadi bahan campuran biodiesel.
Tak hanya itu, JARR memiliki lahan perkebunan sawit seluas 17.020,26 Ha yang menghasilkan tandan buah segar dan pabrik biodiesel berkapasitas 1.500 ton per hari yang diresmikan Presiden Jokowi.
Bahkan berdasarkan Keputusan Menteri RSDM Nomor 150.K/EK.05/DJE/2021 tanggal 30 November 2021, JARR merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 KL (2,98%) dari total 10.151.018 KL dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran BBM jenis solar periode Januari sampai Desember 2022.
Berikut jadwal IPO PT Jhonlin Agro Raya Tbk:
Masa penawaran awal: 12 – 15 Juli 2022
Perkiraan tanggal efektif: 26 Juli 2022
Perkiraan masa penawaran umum: 28 Juli – 1 Agustus 2022
Perkiraan tanggal penjatahan: 1 Agustus 2022
Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 2 Agustus 2022
Perkiraan tanggal pencatatan saham pada BEI: 3 Agustus 2022.
Editor : Ali Masduki