SURABAYA, iNews.id - Pademi Covid-19 ternyata membawa juga berdampak kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Selama pandemi, risiko kekambuhan ODGJ lebih tinggi. Salah satu yang paling rentang yakni pasien Skizofrenia.
Hal itu dikemukakan oleh dr. Azimatul Karimah, Sp. KJ (K), FISCM dalam “Pelatihan Kader Pendamping Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Masa Pandemi Covid-19" di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Ketua pelaksana acara ini menjelaskan, ada sejumlah penyebab kenapa pasien ODGJ rentan saat pandemi. Diantaranya karena penderitaan emosional mereka lebih rentan terjadi.
Telebih, saat pandemi akses kesehatan dan interaksi sosial juga terbatas. Belum lagi permasalahan ekonomi, serta risiko penghentian pengobatan dengan berbagai alasan.
"Padahal, skizofrenia merupakan salah satu dari 10 penyakit yang menyebabkan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dalam hidupnya (disability adjusted life years)," terangnya.
Dokter Azimatul Karimah melanjutkan, skizofrenia tidak hanya memberikan konsekuensi terhadap kualitas hidup penderitanya saja. Tetapi juga kepada orang-orang yang merawatnya yaitu keluarga atau caregiver informal lainnya.
"Konsekuensi ini yang menghasilkan suatu burden terhadap pasien, keluarga, atau caregiver," ucapnya.
Untuk itu, pelatihan yang digelar oleh Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan edukasi dan manajemen stres selama pandemi COVID-19 pada ODGJ dan keluarga.
Editor : Ali Masduki