SURABAYA, iNews.id - Lembaga Kajian Strategis Pemikiran Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari dan Kebangsaan kembali membedah pemikiran pendiri NU itu dari perspektif pendidikan.
Kali ini LKSP menggandeng pengurus PWNU DKI Jakarta dan mahasiswa UIN Jakarta yang tergabung dalam Hikmat.
Prof. Dr. Phil. HM. Nur Kholis Setiawan, M.A, Ketua Lembaga Kajian Strategis Pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dan Kebangsaan mengungkapkan kontribusi pemikiran Mbah Hasyim dalam pendidikan banyak diadopsi oleh sejumlah pondok pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan. Terutama yang sanad keilmuannya merujuk Pondok Pesantren Tebuireng.
"Pemikiran Mbah Hasyim dalam pendidikan masih relevan sampai hari ini. Bahkan masih diterapkan di sejumlah ponpes dan lembaga pendidikan keagamaan. Termasuk dalam forum diskusi ilmiah," tutur Prof Nur Kholis dalam keterangannya, Ahad (21/08/2022).
Presidium Nasional Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) ini menjelaskan sejumlah kitab karya Mbah Hasyim sampai saat ini masih menjadi rujukan dalam dunia pendidikan. Uniknya, kitab-kitab itu ditulis tangan sendiri oleh Hadratussyaikh.
Prof Nur Kholis menyebut salah satu kitab karya Mbah Hasyim yang menjadi rujukan di dunia pendidikan, yakni Adab al Alim wa al Mutaalim. Kitab ini menjelaskan tentang berbagai hal berkaitan dengan etika orang yang menuntut ilmu dan seorang guru.
"Masih banyak lagi, kitab-kitab karya Mbah Hasyim yang sedang kita riset dan menjadi bahan kajian dan diskusi," ujar Guru Besar Fakultas Ushuludin Adab dan
Humaniora, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto ini.
Editor : Ali Masduki