Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, inovasi penting dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menghadapi dinamika global.
Karena ia menilai demokrasi dan pergerakan dunia saat ini sangat dinamis, bahkan di beberapa titik cukup interaktif.
"Oleh karena itu eling lan waspodo (Ingat dan waspada) itu bahasanya Pak Presiden, itu juga yang sebenarnya saya ingin breakdown lebih detail agar terukur," tuturnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa SDM dan SDA yang dimiliki harus kembali dipetakan serta diidentifikasi.
Termasuk berbagai energi potensial seperti hydropower maupun sumber daya alam lainnya.
"Bagaimana kita mengkonversi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan, Apakah berbasis air kita punya seperti hydropower, ini potensi yang luar biasa," jelasnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini menerangkan, PMII dan para pemuda Jawa Timur bisa memulai inovasinya dengan mencari sektor yang sesuai dengan passion mereka. Lalu mengambil peran didalamnya.
"Identifikasi saja, jadi mereka yang mungkin ada passion atau mungkin memang jadi basisnya di sektor pangan ya mereka akan menyiapkan diri di sektor itu," terangnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengajak para aktivis tersebut memiliki pemikiran terbuka dan tidak merasa bahwa dirinya adalah seseorang yang 'paling' diantara semuanya.
"Karena kalau sudah merasa dirinya 'paling' maka sesungguhnya kalian sedang berada di titik sebaliknya," tegasnya.
Editor : Ali Masduki