Sepak Terjang di Dunia Perfilman
Rizma mengaku masih terbilang baru di dunia seni peran. Ia pernah ambil bagian dalam festival internal di SMA-nya, hingga menjadi figuran di film biopik Terbang: Menembus Langit.
Meski begitu, mahasiswa kelahiran 2003 ini memang sangat menyukai aktivitas menonton film di sela-sela kesibukannya.
Bangga Jadi Bagian dari Ksatria Airlangga
Menyandang status sebagai maba UNAIR menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Rizma. Selain dapat menempuh di salah satu universitas terbaik di dunia, mahasiswa program studi D4 Manajemen Pemasaran tersebut merasa bangga dapat berkuliah di tempat yang berkaitan dengan kakeknya yakni Roeslan Abdoelgani.
Diketahui pada tahun 1960-an, UNAIR pernah memberikan gelar Dr. [HC] pada tokoh pejuang asal Surabaya tersebut.
Besar di Rumah Kelahiran Roeslan Abdoelgani
Cak Roes, panggilan akrab dari mantan menteri luar negeri Indonesia tersebut merupakan kakak dari nenek Rizma.
Untuk mengenalkan dan menghargai kerja keras Cak Roes bagi negara, keluarga Rizma kemudian berinisiatif menjadikan rumah yang berada di Plampitan, Surabaya itu menjadi cagar budaya.
“Di sini sering diadakan pembuatan film dokumenter, pembuatan skripsi atau tugas, dan juga keperluan lain yang berhubungan dengan sejarah,” sebutnya.
Besar dari lingkungan tersebut, Rizma tak menampik banyaknya pengaruh yang ditimbulkan, termasuk dalam kesempatan berperan dalam film Koesno.
“Saya ingin karya saya diakui karena kemampuan saya, namun saya juga sangat bersyukur dengan nama besar beliau. Tanpa beliau saya tidak bisa mendapat kesempatan ini,” sebutnya.
Harapan Rizma
Rizma berharap, film yang juga mengikutsertakan Eri Cahyadi, Walikota Surabaya sebagai pemeran Soekarno, dapat menularkan semangat kebangsaan sekaligus mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga sejarah dan keutuhan negara Indonesia.
Editor : Ali Masduki