Dikki menjelaskan, cara kerja alat pembakar sampah ini sangat mudah. Sampah cukup dimasukkan kedalam drum, lalu ditutup bagian atasnya. Kemudian sampah dibakar secara manual dari bagian bawah.
Selanjutnya tinggal menyalakan exhaust fan dan sprayer water. Asap akan terhisap oleh exhaust fan lalu akan melewati sprayer.
'Air yang dikeluarkan sprayer akan menangkap karbon-karbon hasil pembakaran lalu dialirkan kebawah menuju bak air yang sudah disediakan. Lalu air dihisap pompa dan disalurkan ke spray lagi. Sehingga terjadi sirkulasi," jelasnya.
Sedangkan proses pembakaran sendiri bisa memakan waktu 2 jam hingga 1 hari tergantung jenis sampahnya. Dalam sekali pembakaran, alat pembakar sampah rendah emisi ini mampu menampung 20 kg sampah.
"Air yang terkumpul didalam bak dan abu sisa pembakaran bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman," ungkap Dikki.
Ia menegaskan, alat yang dirakit oleh mahasiswa lintas disiplin ilmu tersebut aman dari kebakaran, karena pembakaran dilakukan di ruang tertutup. Selain itu, dari sisi harga juga sangat ekonomis. Hanya membutuhkan biaya sekitar Rp1 juta untuk membeli bahan.
Saat ini, inovasi mahasiswa UM Surabaya ini sudah diplikasikan di kawasan Bulak Surabaya, Jawa Timur.
Editor : Ali Masduki