SURABAYA, iNews.id - Setiap ada bencana, banyak relawan yang gegap gempita meyumbangkan tenaganya untuk terlibat dalam proses evakuasi. Diantara relawan yang berangkat, biasanya terdapat orang-orang baru.
Berbeda dengan relawan senior, pendatang baru biasanya kurang mengenal medan atau simbol-simbol yang ada di lokasi. Termasuk tanda warna yang disematkan kepada korban bencana alam.
Khusus untuk korban bencana atau pasien, tim medis akan memasangkan tanda beberapa warna sesuai kategori. Diantara warna merah, kuning, hitan dan hijau.
Koordinator Simulasi Tanggap Darurat Bencana Unitomo, Agung, menjelaskan bahwa secara teknis relawan tanggap bencana harus bisa membedakan kategori pasien korban bencana.
Ia mengungkapkan, warna kuning merupakan tanda kategori pasien darurat. Kemudian gawat darurat dengan warna merah, dan meninggal dengan warna hitam.
"Sedangkan luka ringan yang bisa dibilang tidak gawat darurat dengan warna hijau," tuturnya usai simulasi Tanggap Darurat Bencana, di Lapangan Bola Basket Kampus Unitomo, Surabaya, Rabu (31/8/2022).
Kegiatan yang diikuti sekitar 80 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) tersebut bertujuan agar mahasiswa siap menghadapi dan menjadi bagian relawan saat terjadi bencana.
Dekan Fikes Unitomo Miftahul Khoiroh mengatakan, simulasi ini terlaksana berkat kerjasama antara Fikes Unitomo, Unit Transfusi Darah (UTD) Pamalang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.
“Simulasi ini kami mulai tanggal 29 Agustus lalu. Dan saat ini simulasi untuk tanggap darurat dengan tingkat bencana yang cukup dahsyat hingga menimbulkan banyak korban," terangnya.
Peserta simulasi sebagian besar dari prodi D3 Teknologi Bank Darah (TBD), baik dari semester 6 hingga mahasiswa baru.
Kata Miftah, saat ini mata kuliah Tanggap Bencana sudah masuk dalam kurikulum. "Hal ini agar mahasiswa TBD bisa in charge dengan situasi-situasi seperti ini, mengingat ke depan tenaga mereka sangat dibutuhkan," tuturnya.
Untuk itu, Fikes Unitomo bersama PMI Kota Surabaya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri serta memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap mahasiwa.
"Diharapkan dengan diadakannya kegiatan simulasi ini dapat memudahkan dalam menjalankan tugas yang telah diberikan dan bisa saling kerja sama tim," tandasnya.
Editor : Ali Masduki