SURABAYA, iNews.id – PSSI Jawa Timur tidak main-main dalam menindak dugaan pengaturan skor yang melibatkan pihak ketiga. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Jawa Timur sangat komitmen melaporkan oknum-oknum yang merusak sepak bola tanah air di Liga 3 Indonesia.
Keberanian Komdis PSSI Jawa Timur karena sudah melakukan investigasi terhadap pihak-pihak yang terlibat. Mereka berasal dari internal dibawah PSSI, seperti family football, pelatih, pengurus, dan pemain. Dari unsur-unsur ini, ditemukan empat orang yang diduga menjadi otak pengaturan skor. Mereka mempermainkan skor untuk kebutuhan permainan judi supaya bisa dibawah kendalinya.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang diduga terlibat. Semua sudah kita mintai keterangan,” kata Ketua Komdis PSSI Jatim, H. Samiadji Makin Rahmat.
Cak Makin panggilan akrab Samiadji Makin Rahmat menuturkan, pihaknya mendengar ada oknum-oknum yang akan mengendalikan pertandingan. Oknum tersebut mencoba melobi manajemen, tetapi manajemen tidak bersedia. Padahal, manajemen tersebut telah ditawari sejumlah uang berkisar Rp50 juta hingga Rp100 juta.
Penolakan manajemen tidak membuat oknum putus asa, oknum tersebut mendekati pemain supaya mainnya tak serius. Namun, pemain yang dimaksut tidak bersedia menuruti permintaan oknum tersebut. “Oknum tersebut bilang, kalau kamu tidak mau pemain lain pasti mau,” tiru Cak Makin.
Dari keterangan-keterangan yang diperoleh, Cak Makin mengaku telah mengantongi nama oknum-oknum dari pihak ketiga. Mereka tidak bisa ditindak karena Komdis PSSI tidak memiliki kewenangan melakukan pemeriksaan bahkan menindak pihak luar. Untuk itu, Komdis PSSI melaporkan persoalan ini ke Polda Jawa Timur.
“Kami telah mengantongi empat nama oknum yang diduga melakukan tindakan pengaturan skor,” papar dia.
Empat oknum ini, lanjut Cak Makin, merupakan pihak ketiga yang bertempat tinggal dibeberapa lokasi berbeda. Mereka ingin mengendalikan permainan bola di Liga 3 Indonesia untuk kebutuhan judi-online.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto