Sementara itu General Manager of CSR SIG, Edy Saraya menjelaskan saat ini SIG menerima 20 santri magang di perusahaan. Mereka akan belajar mengenai proses bisnis serta metode kerja selama 3 bulan. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman, mereka juga akan mendapatkan sertifikasi magang dari perusahaan.
Edy Saraya menambahkan, SIG juga berupaya membangun masyarakat yang mandiri dengan melahirkan sebanyak-banyaknya wirausahawan baru melalui Program Pesantrenpreneur (Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren).
“Ada 26 pondok pesantren yang pengajaranya mengikuti program Training of Trainer (ToT). Saat ini mereka mulai mengajarkan ilmu yang didapat kepada santri masing-masing. Setiap pondok pesantren setidaknya mempunyai 15 santri untuk dididik, sehingga sedikitnya ada 390 santri yang akan diharapkan untuk menjadi wirausahawan,” ujar Edy Saraya.
Salah satu pengajar dari pondok pesantren Assalafi Al Fithrah, Sudarsono berharap, ilmu yang diperoleh selama mengikuti ToT dapat bermanfaat untuk para santri.
”Kami berharap nantinya para santri memiliki skill tambahan, selain ilmu agama tentunya. Semoga mereka nanti bisa merintis usaha sendiri serta membuka peluang kerja bagi masyarakat,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki