Sebab, menurutnya, pendaftaran yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengunjungi Rumah Anak Prestasi secara langsung. Karenanya, pihaknya mengatur konsep pendaftaran secara online untuk. “Melihat antusias masyarakat maka kami membuat pendaftaran online. Alhamdulilah kepedulian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terhadap anak-anak ini adalah memiliki harapan besar, karena mereka memiliki potensi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan potensi yang dimiliki oleh anak-anak disabilitas di Rumah Anak Prestasi bisa diharapkan bisa terus berkembang. Bahkan, Wali Kota Eri juga ikut mendukung dan mengapresiasi perkembangan Rumah Anak Prestasi dengan memesan taplak meja kepada anak-anak disabilitas untuk digunakan di kantor Pemkot Surabaya.
“Serta menjadi jujukan bagi anak-anak disabilitas di Kota Surabaya untuk bisa datang kesini. Bahkan, untuk orang tua yang memiliki profesi ojek online bisa menitipkan anak-anak (disabilitas) mereka disini, sesuai dengan jadwal atau sesi setiap kelas yang diikuti,” terangnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengembangkan bakat dan kreatifitas anak-anak disabilitas di Kota Pahlawan. Foto iNewsSurabaya/ist
Sementara itu, Mentor Kelas Mendongeng untuk Terapi Wicara, Inge Ariani Safitri mengatakan, kelas tersebut menyasar anak-anak tuna wicara yang kesulitan mendapatkan akses untuk berbahasa. Sebab, mereka memiliki kesulitan untuk menggunakan bahasa isyarat.
“Teman-teman tuna wicara juga kesulitan untuk belajar bahasa isyarat. Kalau di SLB mereka belajar Sibi (menggunakan tangan untuk mengisyaratkan abjad dan angka), kalau sehari-hari menggunakan Bisindo (membutuhkan dua tangan). Sedangkan kalau di sekolah inklusi kebanyakan mereka tidak bisa keduanya,” kata Bunda Inge sapaan lekatnya.
Editor : Arif Ardliyanto