get app
inews
Aa Text
Read Next : Oknum Advokat Diduga Ditangkap Densus 88 di Rumahnya

Film Sayap-sayap Patah Masuk Box Office, Penonton Tembus 2,4 Juta

Sabtu, 17 September 2022 | 20:01 WIB
header img
Wagub Emil Dardak bersama Deny Siregar, Ketua Umum DPP Bara Nusa Gianto Wijaya, serta Ketua Bara Nusa Jatim Frangky Chandra, nobar di Studio XXI Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Sabtu (17/9/2022). Foto/Ali

SURABAYA, iNews.id - Film Sayap-sayap Patah berhasil menembus box office. Bahkan, film bergenre nasionalis ini berada di posisi kelima dari sepuluh besar dengan jumlah penonton mencapai 2,4 juta orang.

Produser Film Sayap-sayap Patah, Deny Siregar mengatakan, tingginya jumlah penonton itu menjadi catatan tersendiri bagi sebuah film sejarah dan nasionalisme. 

“Jumlah 2,4 juta penonton itu cukup luar biasa untuk sebuah film sejarah dan nasionalisme," katanya saat nobar bersama Bara Nusa Jatim, di Studio XXI Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Sabtu (17/9/2022).

Nobar yang digelar Bara Nusa Jatim ini dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Ketua Umum DPP Bara Nusa Gianto Wijaya, serta Ketua Bara Nusa Jatim Frangky Chandra.

Deny Siregar mengunggapkan, film garapannya tersebut banyak megangkat pesan-pesan moril. Salah satunya berkisah tentang kejadian Mako Brimob 2018. Peristiwa pilu yang mengakibatkan lima orang anggota Densus 88 gugur itu sudah hampir dilupakan.

Menariknya, Kejadian di Mako Brimob bukan hanya sekedar gugurnya lima anggota Densus semata. Namun juga dibumbui dengan kisah romansa.

“Ada kisah cinta yang menarik yang saya angkat yakni seorang anggota Densus dengan istrinya yang kebetulan sedang hamil tua. Dan kita ambil ini sebagai inspire true story. Saat suaminya akhirnya meninggal, pada saat itulah istrinya melahirkan. Dan itu kita bungkus dengan indah banget dengan gaya Rudi Soedjarwo sebagai sutradara di film ini,” papar Deny.

Film Sayap-sayap Patah, lanjut Deny, menggungkap fakta dibalik gagahnya seorang pelindung hukum yang kerap dinggap sebagai seuperhero. Padahal, pada dasarnya mereka adalah manusia biasa. 

“Dari sini saya ingin menunjukkan bahwa seorang polisi itu juga manusia biasa juga yang sama seperti kita. Hanya memang mereka punya potensi besar sebab mereka langsung berhadapan dengan teroris, apalagi film ini saya ajak Densus 88. Salah satu organ di kepolisian yang memang berhubungan langsung dengan terorism,” tuturnya.

Deny Siregar optimis dan juga siap memboyong film ini ke Malaysia pada 13 Oktober mendatang. Film yang produksinya memakan waktu 1,5 tahun ini bakal mencengangkan dunia internasional.

“Yang jelas film tersebut penuh unsur ledakan, rumit, berhubungan dengan teknis di lapangan yang sangat jarang dimunculkan dalam sebuah film. Talent juga beberapa menggunakan pasukan khusus dari Densus 88 untuk mendampingi Nicholas Saputra saat berperan sebagai polisi. Kita samarkan mukanya, sebab mereka anggota Densus 88 asli,” imbuh Deny.

Sementara itu Ketua Umum DPP Bara Nusa, Gianto mengungkapkan, gelaran nobar ini bermaksud untuk mengingatkan masyarakat sebab beberapa bulan terakhir banyak isu mengguncang institusi Polri. Terbaru yakni kasus Fredy Sambo.

“Di situ reaksi dari masyarakat juga sangat negatif. Pesan kita di sini bahwa sebenarnya masyarakat harus menonton dan melihat kondisi sebenarnya di dalam kepolisian kita. Dan sebenarnya masyarakat masih sangat butuh adanya institusi kepolisian,” terangnya.

Ia menghimbau agar masyarakat harus tetap mendukung keberadaan Polri sebagai pengayom dan pelindung. Jangan sampai over reacting dengan menghancurkan citra polisi.

“Jangan menggeneralisasi seluruh institusi Polri yang bekerja keras mengamankan masyarakat Indonesia dirusak gara-gara satu dua orang oknum,” tegasnya.

Hal senada juga yang disampaikan Ketua Bara Nusa Jatim, Frangky Chandra, ia mendukung segala upaya nasionalisme kendati dalam bentuk perfilman.

“Dengan film ini mudah-mudahan bisa membantu masyarakat untuk tetap bersatu dengan hati yang dingin menghadapi apapun yang terjadi pada Bangsa Indonesia ini,” ujarnya.

Panitia Nobar Haryono Taslim (Hartas) menambahkan, nobar ini dihadiri 5 hingga 6 komunitas seperti komunitas karawitan, alumni SMA di Surabaya di samping anggota dan simpatisan Bara Nusa di Surabaya.

“Untuk penonton ini sudah mencapai 218 penonton yang artinya sudah sold out. Penontonnya didominasi para muda dan yang berjiwa muda mencapai 60 hingga 70 persen,” katanya.

Film Sayap-Sayap Patah berkisah tentang seorang anggota Densus 88 bernama Adji (Nicholas Saputra) dan Nani (Ariel Tatum) yang hidup bahagia sebab Nani diketahui sedang mengandung anak pertama.

Satu hari sebuah rumah tahanan dibobol para tahanan, hingga memicu kericuhan sangat besar. Sesuatu terjadi pada Adji, impiannya untuk hidup bahagia bersama Nani pun menjadi hancur.

Sayap-Sayap Patah menjadi trending topik di sosial media Twitter. Tak sedikit para penggemar yang menyukai film drama tersebut.

Film Sayap-sayap Patah ini merupakan karya Deny Siregar, pegiat media sosial dan mantan jurnalis. Dengan disutradarai oleh Rudi Soedjarwo, film Sayap-Sayap Patah mengusung genre drama, romance dan action.@Eld-Licom

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut