Kepala Sekolah Cikal Surabaya, Hasto Pidekso, menjelaskan dalam aktivitas kelas, kompetensi pengerjaan proyek selalu ada dalam setiap program sehingga murid dapat memilih program atau kriteria yang sesuai minat.
“Jika dikatakan Sekolah Cikal melahirkan peneliti muda Indonesia, saya setuju. Mengingat murid-murid terbiasa dalam aktivitas kelas, kompetensi pengerjaan proyek selalu ada dalam setiap program sehingga murid dapat memilih program atau kriteria yang sesuai minat. Topik yang dipilih juga sangat dekat dan aplikatif, bukan sekedar konsep atau teori," jelas Hasto.
Beberapa contoh murid yang berhasil lahir sebagai peneliti muda antara lain Pandu Saputra dan Bening Hati Manggali.
Mereka berhasil membuat aplikasi bernama Loqee untuk membantu orang tua mengawasi penggunaan gadget anak-anak.
Inovasinya memperoleh juara 2 Kompetisi Peneliti Muda Surabaya pada tahun 2019.
Selain Pandu dan Bening, ada pula Hisyam Darius Haffian Amadeo yang sukses membuat purwawuka (prototype) baterai ramah lingkungan pada April 2021.
Editor : Ali Masduki