Kyokushinkai, ujar Dicky merupakan aliran karate yang didirikan oleh Masutatsu Oyama. Aliran ini menekankan latihan fisik dan full-contact kumite, yakni latih-tanding (sparring) tanpa pelindung. Kyokushin memiliki arti kebenaran tertinggi. “Kurikulum Kyokushin menekankan pada pertarungan realistik dan kekuatan fisik,” paparnya.
Yohannes Don Bosco Sowa Wasit atau Juri Kejuaraan Nasional (Kejurnas) I.K.O Federation International Karate Kyokushinkai (FIKK) mengatakan, kompetisi ini dijalankan secara sportif dengan melakukan penilain gerakan, kemantapan, dan ketepatan. “Jadi kita tidak melihat asal perguruannya,” ujarnya.
Eddy Wahyudi, SH. MSi Dewan Pengawas Star of Kyokusinkai menambahkan, kompetisi Kyokushinkai ini dilakukan secara nasional. Tujuannya untuk melihat perkembangan anak didik diperguruan karate ini. “Ini dilakukan untuk mkeningkatkan kualitas perguruan,” katanya.
Jajaran penilai dalam Kejuaraan nasional Kyokushinkai yang dilaksanakan di Kota Surabaya dengan jumlah peserta mencapai 175 orang dari seluruh Indonesia. Foto iNewsSurabaya/arif
Menurutnya, sistem kyokushin memang sangat keras, tetapi dalam gerakannya diatur dengan baik. “Seringkali kita lihat karateka yang hanya menyerang dengan serangan yang kaku dan sangat monoton. Pukul, pukul, tendang. Pukul, pukul, tendang. Teknik yang benar adalah melancarkan serangan dengan efektif, dan tidak asal obral serangan,” paparnya.
Editor : Arif Ardliyanto