Lebih lanjut Daniel mengatakan, Bansos tersebut sangat berarti bagi para driver online. Hingga saat ini belum ada kepastian dari pemerintah kota terkait dengan pencairan BLT tersebut.
"Ada 4500-an driver ojol yang layak mendapatkan bantuan sesuai data kami. Mereka ini ber-KTP Surabaya. Ini ojek on line, driver taksi on line, ditambah angkutan barang berbasis on line," imbuhnya.
Berdasarkan anjuran pemerintah, besaran Bansos dampak kenaikkan BBM senilai Rp 600 ribu yang diakumulasikan selama 4 bulan. Tiap bulan Rp150 ribu.
"Besaran ini tergantung kekuatan tiap daerah. Di Madura, dan beberapa daerah Bansos-nya sebesar Rp 450 ribu," pungkasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, bantuan sosial dampak kenaikan BBM kepada driver ojek online dan nelayan sudah dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2022. "Nilainya Rp 8,9 milyar. Nanti kita komunikasi kan dengan Pemkot Surabaya," terangnya.
Adi mengapresiasi kedatangan kelompok driver online tersebut. "Mereka sudah bersusah payah menyerahkan data jumlah pengemudi online berKTP Surabaya," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto