get app
inews
Aa Text
Read Next : Keren, Dosen UNUSA Terpilih Jadi Editor Penerbit BRIN

Keren, Dosen PPG-SD UNUSA Terima Penghargaan Anugerah Sutasoma 2022

Kamis, 13 Oktober 2022 | 14:55 WIB
header img
Dosen PPG-SD Unusa Dr. Suharmono Kasiyun, M.Pd mendapat penghargaan dalam Anugerah Sutasoma 2022. Foto/Istimewa

SURABAYA, iNews.id – Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar (PPG-SD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) mendapat penghargaan dalam Anugerah Sutasoma Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Dosen PPG-SD Unusa tersebut adalah Dr. Suharmono Kasiyun, M.Pd.

Dikenal sebagai pengarang novel, cerita cekak dan geguritan angkatan tahun 70-an, Suharmono Kasiyun masih eksis hingga sekarang. Karya-karyanya terus mengalir mengisi majalah-majalah berbahasa Jawa. Selain itu, itu juga menulis karya-karya sastra berbahasa Indonesia, seperti cerita pendek dan novel.

Suharmono dinobatkan sebagai penerima penghargaan Anugerah Sutasoma tahun 2022 dengan kategori karya sastra berbahasa daerah terbaik, yakni melalui novel Guwing karya Suharmono Kasiyun. 

Novel Guwing mengisahkan representasi tokoh utama yang memiliki problem kejiwaan berupa perasaan rendah diri, karena dia selalu membesar-besarkan kompleks inferiorita. Guwing sebagai tokoh utama merepresentasikan individu yang menjadi korban dari sekian banyaknya nafsu. 

Guwing dikaruniai badan yang tidak sempurna atau cacat fisik semenjak lahir di dunia karena bara nafsu buruk dari orang tuanya. Dia dibuang sejak kecil oleh Tinah selaku ibunya karena badan cacatnya yang memalukan. Guwing, bocah sebatang kara yang kemudian ditemukan oleh pemulung di tempat pembuangan sampah. Setiap hari dia menjadi pengemis di lampu lalu lintas. Guwing tidak dapat merasakan hidup secara wajar.

“Dalam novel tersebut, Tokoh Guwing hanya diperas keringatnya tanpa diberi kesempatan untuk merasakan hasil jeri payahnya oleh Dhugel dan Cikrak selaku orang tua angkatnya. Guwing sebagai seorang anak yang sengsara berkeinginan untuk hidup lebih layak. Untuk mencapai tujuannya Guwing dibantu Cak Martawi selaku penjaga kios rokok di dekat lampu lalu lintas tempat Guwing biasanya mengemis. Tokoh Guwing yang semula membesar-besarkan kompleks inferiorita berkeinginan mengatasi problem kejiwaan lalu bertekad untuk menjadi superioritas,” ungkap pria yang menjadi pendiri Paguyuban Pengarang Sastra Jawa (PPSJ) tahun 1977 ini.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut