get app
inews
Aa Read Next : Aktivis Lingkungan Desak Konjen Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Rantai Makanan Perairan Kota Gorontalo Tersusupi Mikroplastik

Senin, 17 Oktober 2022 | 19:24 WIB
header img
Uji mikroplastik di Sungai Bone yang bermuara di perairan Gorontalo. Foto/ESN for iNewsSurabaya.id

GORONTALO, iNewsSurabaya.id - Rantai makanan perairan Gorontalo telah tercemar Mikroplastik. Hal itu ditemukan setetal pegiat lingkungan dari Institute for Humanities and Development Studies (InHIDES) Gorontalo berkolaborasi dengan Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN), melakukan kajian cemaran mikroplastik di Perairan Gorontalo. 

Aktivis Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (JAPESDA), Titania Aminullah mengungkapkan, kajian terbaru 2022 dari Mahasiswa Program studi Kesehatan masyarakat Universitas Negeri Gorontalo menemukan bahwa ikan Cakalang di Tempat Pelelangan Ikan Gorontalo terkontaminasi Mikroplastik. 

"Dalam lambungnya ditemukan 1-4 partikel mikroplastik. Penelitian sebelumnya pada tahun 2019 dalam sedimen di 5 lokasi di perairan Gorontalo sedimennya terdapat mikroplastik,” ungkapnya Senin (17/10/2022).

 

Menindaklajuti kondisi pencemaran mikroplastik pada rantai makanan diperairan Gorontalo tim inHIDES dan Ekspedisi Sungai Nusantara pada Senin (17/10/22) melakukan uji mikroplastik di Sungai Bone yang bermuara di perairan Gorontalo.

Peneliti Bidang Ekologi dan Penanggulangan Bencana InHIDES, Alif Lutfi Ikhsanul Fikri mengatakan, dalam uji mikroplastik pihaknya mengambil sample air sebanyak 50 liter pada empat lokasi berbeda.

Yakni bawah jembatan Kalengkongan, Jembatan Talo molo 1dan 2 kemudian di kawasan hulu Sungai Bone di Kabupaten Bone Bolango di Bendungan Alale. Dia menemukan Sungai Bone tercemar mikroplastik dengan rata-rata 300 partikel dalam 100 liter air. 

“Hasil studi jenis mikroplastik yang kami lakukan hari ini pada tiga lokasi di Jembatan Kalengkongan, jembatan Talo molo 1 dan 2 rata-rata mikroplastik dalam 100 liter air Bone adalah 300 partikel mikroplastik,” paparnya.

Temuan Mikroplastik di Perairan Gorontalo

 peneliti ESN Prigi Arisandi menjelaskan, mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari hasil pemecahan dari sampah plastik seperti sachet, tas kresek, Styrofoam, botol plastik, sedotan, alat penangkap ikan, popok dan sampah plastik lainnya yang dibuang di aliran sungai Bone

"Karena paparan sinar matahari dan pengaruh fisik pasang surut maka sampah plastik ini akan rapuh dan terpecah menjadi remah-remah kecil,” ujar Prigi.

 

Lebih lanjut ia memaparkan, meskipun persentase pelayanan sampah di Kota Gorontalo adalah sebesar 87% dari total penduduk kota Gorontalo yang berjumlah 196.055 jiwa, namun fakta menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan timbunan sampah liar di bantaran sungai ataupun pada lahan-lahan terbuka. 

"Pembuangan sampah ditepi sungai bisa menjadi sumber terbentuknya mikroplastik di perairan Gorontalo," ucapnya.

"Keberadaan mikroplastik dalam air Sungai Bone, sedimen perairan Gorontalo dan dalam lambung ikan Cakalang sangat berbahaya bagi ekosistem sungai Bone dan Kesehatan masyarakat Gorontalo," sambungnya.  

Mikroplastik, lanjut Prigi, termasuk senyawa pengganggu hormon sehingga apabila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi system hormone reproduksi dan metabolisme. 

"Salah satu dampak mikroplastik dalam tubuh manusia adalah diabetes mellitus, penurunan kualitas dan kuantitas sperma dan menopause lebih awal,” ungkapnya.

Prigi kembali menjelaskan bahwa mikroplastik di air akan mengikat polutan di air seperti logam berat, pestisida dan detergen dalam air. 

“Jika dalam air terdapat mikroplastik, maka mikroplastik akan menyerap polutan dalam air. Dalam sungai Bone saat ini tercemar logam berat Mn senyawa khlorin dan phospat. Maka adanya mikroplastik akan menyerap dan mengikat logam berat. Mikroplastik juga bisa menjadi media tubuh bakteri pathogen," tegasnya.

Dengan ditemukannya mikroplastik dalam tubuh ikan, akan menjadi ancaman baru. Karena racun mikroplastik bisa berpindah dari tubuh ikan pada tubuh manusia yang mengkonsumsi ikan. 

Untuk itu, keberadaan mikroplastik harus dikendalikan dengan cara mengendalikan dan menghentikan penggunaan plastik sekali pakai seperti Sachet, tas kresek, sedotan, Styrofoam, botol plastik atau botol air minum dalam kemasan

Kemudian mengendalikan sampah plastik agar tidak masuk kedalam sungai Bone atau ke perairan Gorontalo. Selain itu, Pemerintah Propinsi Gorontalo harus mengambil langkah serius dengan memprioritaskan penanganan pencemaran mikroplastik di Perairan Gorontalo.

Berikut rekomentasi ESN

1. Pembersihan sampah plastik yang ada di perairan Gorontalo dan sungai Bone yang masih banyak dijumpai timbunan sampah liar di tepian sungai

2. Patroli sungai bone dan patrol perairan Gorontalo

3. Memasanag trashboom pengahalang sampah agar tidak masuk ke perairan Gorontalo

4. Membuat Perda larangan penggunaan plastik sekali pakai

5. Penyediaan tempat sampah khusus popok bayi agar warga tidak membuang sampah popok ke sungai atau ke perairan

6. Menghidupan kembali TPS 3R agar sampah tertangani pada tingkat desa/kelurahan


 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut