SURABAYA, iNews.id - Apa yang harus dilakukan orang tua jika khawatir anaknya terlanjur mengkonsumsi obat sirup?. Simak penjelasannya di bawah ini.
Kandungan Etilen Glikol pada Obat Sirup
Kandungan etilen glikol pada obat sirup yang saat ini dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut membuat resah masyarakat.
Staf Pengajar Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) dr Annette d’Arqom M Sc Ph D, menuturkan bahwa untuk selalu menjaga kesehatan, tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur agar tubuh tetap sehat sehingga tidak perlu mengonsumsi obat.
Jika ada gejala tidak enak badan atau demam disarankan untuk menggunakan terapi non farmakologis dahulu, seperti kompres, istirahat yang cukup, dan minum madu atau bahan alami lainnya. Bila dirasa perlu mengonsumsi obat beli obat bebas atau bebas terbatas dalam sediaan tablet.
“Kalau pakai sirup pastikan obatnya masuk daftar obat yang diperbolehkan BPOM. Jika ragu konsultasi saja ke dokter,” tuturnya.
Ketika anak sudah pernah mengkonsumsi obat sirup dan orang tua takut akan kandungan etilen glikol yang diduga mengandung etilen glikol maka orang tua diharapkan tidak panik. Hal yang harus dilakukan adalah mengingat kembali kapan anak mengkonsumsi obat tersebut.
Apabila sudah lebih dari 1 bulan, anak masih sehat dan dapat menjalani aktivitas seperti biasa maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tetapi jika konsumsi obat masih dalam jangka waktu 1 atau 2 minggu maka orang tua dianjurkan untuk memantau tanda dan gejala yang dapat terjadi pada anak.
“Gejala yang bisa terjadi itu seperti mual, muntah, diare, kemudian perhatikan frekuensi buang air kecil dan warnanya,” ucapnya.
Selain itu berikan anak cairan yang cukup, jika muncul tanda dan gejala maka bawalah ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat. Kemasan obat yang diduga menjadi penyebabnya disarankan untuk dibawa agar petugas kesehatan dapat memahaminya.
Penggunaan Obat Puyer
Peralihan dari obat sirup menjadi puyer saat ini dianjurkan dalam merespon peristiwa ini. Perbedaan obat sirup dan puyer adalah pada kandungan pemanis, obat puyer rasanya lebih pahit dibanding obat sirup sehingga orang tua lebih memilih sediaan sirup agar lebih mudah diberikan kepada anak.
Namun ternyata obat puyer tidak bisa dibuat sembarangan.
“Obat puyer ini tidak bisa dilakukan sendiri ya, susah untuk mengira dosisnya apalagi untuk anak. Berat badan anak berbeda jadi dosisnya harus menyesuaikan. Lebih baik jika pembuatan puyer dilakukan oleh dokter atau di fasilitas kesehatan terdekat,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki