Berikutnya adalah monumen yang berada di area genangan waduk dari Bendungan Wlingi, Blitar.
Monumen ini dikenal dengan sebutan Pathok Loding, karena bentuknya yang menyerupai pasak (bahasa jawa : pathok) dengan tumpukan batu di bagian atasnya.
Monumen ini dibangun untuk mengenang pengorbanan dari para pekerja dan tenaga ahli yang gugur pada masa pembangunan Bendungan Wlingi (1974 - 1977).
Salah satu peristiwa tragis yang terjadi adalah tergulingnya perahu yang mengangkut para insinyur Jepang pada saat hendak melakukan survey perencanaan bendungan.
Terdapat 5 nama orang insinyur Jepang dan 11 nama pekerja proyek yang terpahat pada tumpukan batu yang ada di bagian atas monumen.
Dengan pengorbanan tersebut, terbangunlah Bendungan Wlingi yang saat ini bermanfaat untuk menyuplai kebutuhan irigasi seluas 12 ribu hektar sawah melalui saluran Lodagung serta membangkitkan PLTA dengan kapasitas 2 x 27 MW.
Editor : Ali Masduki