KUALA LUMPUR, iNews.id - Malaysia telah memiliki Perdana Menteri (PM) baru, Anwar Ibrahim. Dua sumpah penting sang perdana Menteri yang ditunggu warga Malaysia, pertama lakukan perubahan dan kedua pertahankan Islam sebagai agama resmi.
Dikutip dari Okezone, pemimpin oposisi lama berusia 75 tahun itu dilantik pada Kamis (24/11/2022), mengakhiri perjalanan politik tiga dekade dari anak didik pemimpin veteran Mahathir Mohamad yang menjadi pemimpin protes, seorang tahanan yang dihukum karena sodomi dan pemimpin oposisi.
Dikenal karena karir politiknya yang penuh gejolak Anwar Ibrahim akhirnya memimpin Malaysia, setelah berusaha selama puluhan tahun. Dia adalah salah satu tokoh paling terkenal dan kontroversial di Asia Tenggara.
Dalam perjalanannya menuju pucuk kepemimpinan di Malaysia sebagai perdana menteri, Anwar dijegal dengan dua tuduhan sodomi, yang berakhir dengan hukuman penjara.
Dia dipenjara selama bertahun-tahun di bawah kepemimpinan Mahathir Mohamad, yang juga pernah menjadi mentor Anwar.
Hubungan keduanya yang naik turun tidak hanya menentukan nasib Anwar, tetapi juga politik Malaysia. Dikutip BBC, Anwar memulai karier politiknya pertama kali sebagai pemimpin mahasiswa karismatik yang mendirikan gerakan pemuda Islam Malaysia, ABIM.
Dia mengejutkan banyak orang dengan bergabung bersama Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang telah lama berkuasa, pada 1982.
Namun, itu terbukti sebagai langkah politik yang cerdik. Dia menaiki tangga politik dengan cepat dan beberapa kali menjabat sebagai menteri.
Pada 1993, Anwar menjadi wakil Mahathir dan diperkirakan akan menggantikannya. Tetapi, ketegangan terjadi setelah krisis keuangan Asia pada 1997, ketika mereka berbenturan dengan ekonomi dan korupsi.
Saat ini, Anwar berjanji akan merangkul semua pihak untuk mewujudkan Malaysia yang bersatu dan Berjaya. Termasuk perubahan-perubahan yang ditunggu banyak rakyat Malaysia.
Editor : Arif Ardliyanto