SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei partai politik di Jawa Timur. Hasilnya, PKB masih teratas dengan elektabilitas 17,8%.
"PKB masih teratas, tetapi angkanya belum aman. PDIP kedua, Gerindra masih di peringkat ke-3" kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt di Surabaya, Selasa (29/11/2022).
PDIP sendiri, lanjut Baihaki memiliki elektabilitas 14,1% dan Gerindra 13,9. Baihaki mengatakan, parpol-parpol di luar 3 besar mulai bergeliat dan elektabilitasnya di antaranya Golkar yang mulai memangkas jarak dengan PKB, PDIP, dan Gerindra.
"Golkar mulai menunjukkan progres. Pemberitaan Golkar yang masif, dan ketua Golkar Jatim Sarmuji rajin turun ke daerah-daerah mulai membuahkan hasil," jelasnya.
Golkar sendiri, lanjut Baihaki saat ini dalam survei terbaru ARCI berada di peringkat ke-4 dengan elektabilitas 12,6%. Golkar hanya tertinggal 1,3% dari Gerindra dan 1,5% dari PDIP.
Padahal, pada survei ARCI Agustus 2022 lalu, elektabilitas Golkar di Jawa Timur sebesar 10,2% dan kini menjadi 12,6%.
"Progres Golkar di Jatim cukup pesat," imbuhnya.
Baihaki menambahkan, persaingan parpol di Jatim sangat dinamis khususnya untuk memperebutkan posisi tiga besar. Menurutnya, belum ada partai di jajaran 3 besar yang aman, termasuk PKB di posisi teratas, karena hanya berselisih sekitar 3 persen dari pesaingnya.
Sementara, melengkapi posisi lima besar adalah Partai Demokrat. Partai berlambang Mercy itu dalam survei ARCI terbaru memiliki elektabilitas 11,4%.
Di luar itu, partai-partai seperti PPP, PKS, PAN, NasDem elektabilitasnya di Jawa Timur angkanya tidak sampai 5%.
Survei ARCI dilakukan pada 10 November-20 November 2022. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,8%.
Berikut hasil survei ARCI elektabilitas parpol di Jatim:
1. PKB: 17,8%
2. PDI Perjuangan: 14,1%
3. Gerindra: 13,9%
4. Golkar 12,6%
5. Demokrat: 11,4%
6. NasDem: 4,2%
7. PPP: 3,8%
8. PKS: 3,5%
9.Perindo: 3,2%
10. PAN: 2,1%
11. PSI: 1,2%
Tidak menjawab/tidak mengetahui: 12,2%
Editor : Ali Masduki