SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Akhir-akhir ini banyak berita memilukan tentang kekerasan bahkan pembunuhan yang dilakukan remaja.
Prihatin atas kondisi itu, Lembaga Amil Zakat Taman Zakat menggelar Pelatihan Manajemen Masjid, pada Rabu, 30 November 2022.
Menurut manajer program Taman Zakat Rohadi, kegiatan ini tidak hanya membahas tentang bagaimana mengelola masjid dengan baik secara manajemen, keuangan dan program masjid, namun juga bagaimana melibatkan remaja dan pemuda dalam membuat program untuk seusianya.
"Kita baru saja mendengar ada pemuda yang meracuni orang tuanya, ada juga remaja yang melontarkan kata-kata tidak pantas pada polisi, dan seterusnya. Sepertinya kita ini krisis sopan santun dan moral pada anak," kata Rohadi.
Untuk itulah, ia melanjutkan, dalam Pelatihan Manajemen Masjid yang digelar Taman Zakat ini, ada materi khusus tentang bagaimana melibatkan remaja dan membuat program-program yang bisa diterima.
"Para pengelola masjid yang usianya cenderung lebih tua, juga harus tahu apa yang diinginkan adik-adik. Bagaimana membuat mereka nyaman berada dan mengelola masjid. Jika benang merahnya ketemu, akan mudah mengajak para remaja itu untuk bersama-sama melakukan banyak hal positif," ujarnya.
Pelatihan Manajemen Masjid yang diikuti sebanyak 57 pengurus masjid dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan Gresik ini mengambil tema 'Membangun Peradaban dari Masjid'.
"Jika menyebut peradaban, ini mencakup semua aspek, khususnya generasi. Ini jadi perhatian penting bagi kami," tegasnya.
Acara ini, kata dia merupakan bagian dari program Taman Zakat yaitu Program Masjid Berdaya.
Program ini mengundang beberapa narasumber dari Masjid Jogokariyan Jogjakarta yang dinilai berhasil bersama-sama mengajak masyarakat untuk melakukan banyak kegiatan positif.
"Masjid ini kami nilai berhasil memberdayakan masyarakat, khususnya pemudanya. Semua masyarakat di sekitarnya merasa membutuhkan masjid ini, bahkan yang non muslim sekalipun. Inilah yang disebut rahmatan lil alamin," katanya.
Dalam pelatihan ini, ia berharap, para pengurus masjid bisa terinspirasi dari masjid Jogokariyan yg sukses memberdayakan masyarakat sekitar terutama kalangan muda. Masjid menjadi makmur dan menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Dalam kesempatan ini pula, Supriyadi selaku perwakilan Depag Jatim dan Analis Kebijakan Ahli Muda Zakat dan Wakaf saat memberi sambutan mendorong agar masjid bisa memaksimalkan potensi ziswaf dg membuat program produktif untuk masyarakat terutama kalangan muda.
"Bismillah, pemuda memang harus diberi tempat. Mereka adalah subyek, bukan objek. Mohon doanya agar upaya ini menjadikan Indonesia menjadi lebih baik," pungkas Rohadi.
Editor : Ali Masduki