SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Program Matching Fund yang diusulkan oleh Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berjalan. Tim dosen Untag bersama mahasiswa telah menyelesaikan pembuatan peta untuk wisata Klengkeng di Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Program dengan ketua pengusul Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengucurkan dana untuk pengembangan wisata desa yang digagas dosen-dosen Untag ini. Apalagi, program ini melibatkan 31 dosen dan 155 mahasiswa.
“Kita mendapatkan pendanaan dari pusat. Tim yang turuan ada 31 dosen dan 155 mahasiswa,” kata Ketua Pengusul Pendampingan Desa Wisata Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo, Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T.
Febby menuturkan, kegiatan yang dikembangkan ini memiliki fokus wisata dengan koordinator Tigor Wilfritz Soaduon Panjaitan, S.T., M.T., PhD. yang akan melakukan Perencanaan Pengembangan Kebun. “Perencanaan Pengembangan Kebun adalah kegiatan merencanakan dan mengembangkan wisata kebun dengan merencanakan alur kegiatan, zoning, dan sirkulasi yang ada pada site wisata kebun kelengkeng agar memudahkan para pengunjung untuk melakukan aktivitas di wisata tersebut,” kata koordinator Tigor Wilfritz Soaduon Panjaitan, S.T., M.T., PhD.
Dosen lain yang terlibat dalam pembuatan peta wisata adalah Ir. Suko Istijanto, M. T. dari program studi Arsitektur bersama 5 mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari program studi Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945. Mereka adalah Rizqa Rahma Fatiha, Sayyidah Ayu Izzabillah, Teresya Behuku, Regina Hafidhah Haura, dan Bulan Surya Agriya.
“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh program pengembangan desa wisata dimana desa Simoketawang termasuk desa yang sedang mengalami kemajuan di bidang pariwisata karena memiliki potensi sumber daya alam. Salah satunya yaitu buah kelengkeng yang menjadi salah satu pendorong faktor perekonomian di desa tersebut. Dikarenakan hal tersebut maka, kelengkeng juga menjadi icon utama di desa Simoketawang,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto