Tokoh asal Bugis yang besar di Surabaya itu menjabarkan karakteristik SDM unggul memiliki dua ciri utama. Pertama, SDM harus kompetitif dalam karakter, yaitu pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif dan entrepreneurship.
Kedua, SDM harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan menguasai the emerging skills, yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif serta mampu membangun the emerging business.
"Kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat kita bisa melompat dan mendahului bangsa lain. Kita butuh terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik, yang mudah, yang cepat. Kita butuh SDM unggul yang toleran, yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi," tegas LaNyalla.
Ketua Dewan Pembina Kadin Jatim itu menegaskan jika dibutuhkan inovasi-inovasi untuk membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, yang membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, yang membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan dan yang mengubah kesulitan menjadi kemampuan.
"Itulah pentingnya kompetensi. Maka, penting kiranya kita memiliki role model untuk memperkuat kompetensi SDM kita, sekaligus memperkuat karakter dan jati diri bangsa. Karena di situlah keunggulan kita. Mampu mencetak generasi unggul berlandaskan nilai-nilai Pancasila yang luhur," demikian LaNyalla.
Hadir pada kesempatan itu Wakil Ketua BNSP Miftakul Azis, Ketua Umum DPP IASPRO (Ikatan Asesor Profesional Indonesia) Irwan Usman, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo, Ketua Umum KADIN Jatim Adik Dwi Putranto, Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti, Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil serta tamu undangan lainnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta