Menanamkan rasa Kepahlawanan pada generasi penerus bangsa di masa kini, bukan lagi untuk melawan pendudukan penjajah. Akan tetapi untuk melawan kemiskinan, gizi buruk, stunting, putus sekolah dan kebodohan.
"Seluruh siswa SD-SMP yang di bawah kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) maka akan kami sediakan tempat, untuk kita wajibkan nobar film ini. Nanti ada dua studio yang kita siapkan," ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku Nerves saat memerankan sebagai tokoh pejuang Bung Karno. Foto iNewsSurabaya/ist
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga menyampaikan, bahwa pemkot juga akan menayangkan film "Soera Ing Baja" di Museum Pendidikan. Setelah ini, ia meminta jajarannya di pemkot untuk menyiapkan layar lebar, agar masyarakat dapat menikmati film tersebut.
Film hasil kolaborasi antara pemkot dengan komunitas pegiat sejarah dan TVRI Jawa Timur itu diharapkan bisa memberikan manfaat bagi generasi muda Kota Pahlawan. Setelah sukses tayang, Cak Eri berencana membuat film sejarah yang lebih megah lagi.
Cak Eri menambahkan, memerankan sosok Presiden Sukarno dalam film "Soera Ing Baja" sangat berbeda dengan film "Kusno" sebelumnya. "Saya nerves (grogi) memerankan sosok Bung Karno. Karena film ini benar-benar heroik dan menggambarkan sejarah pertempuran Kota Surabaya," imbuhnya.
Editor : Arif Ardliyanto