JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Dugaan penganiayaan artis Venna Melinda terus bergulir. Hotman Paris Hutapea yang ditunjuk sebagai pengacara Venna Melinda mengungkapkan temuan baru pada diri kliennya yang mengalami dugaan kekerasan dalam rumah tangga.
Hotman mengatakan Venna Melinda sempat menghubunginya. Ibu tiga anak itu mengabarkan dirinya tengah dirawat di salah satu rumah sakit (RS) daerah Surabaya.
Dalam komunikasi itu, Hotman menyebutkan Venna mengalami luka-luka di bagian hidung. Diduga dilakukan suaminya Ferry Irawan, ketika keduanya cekcok di salah satu hotel Kota Kediri.
"Oke tadi pagi sekitar jam 7 lewat Venna Melinda, telepon saya. Dia (Venna Melinda) rupanya sekarang dirawat di rumah sakit Surabaya," ujar Hotman Paris saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).
Hotman mengungkapkan, dalam keterangannya selain hidungnya berdarah Perempuan berusia 50 tahun tersebut mengaku tulang rusuknya sakit. "Ternyata (tulang) rusuknya ada kemungkinan besar ada yang patah," katanya.
Hotman menyebutkan saat ini Venna Melinda masih terbaring di rumah sakit. Ibunda Verrell Bramasta tersebut harus menjalani perawatan intensif.
"Dia (Venna Melinda) sangat lemas. Katanya ada rusuknya diduga patah. Jadi dia masih dirawat dokter, masih diopname sekarang," ujarnya.
"Untuk yang darah-darah itu sudah visum, tapi yang (tulang) rusuk kayaknya belum," kata Hotman.
Pengacara Handal Hotman Paris akhirnya mendampingi Venna Melinda dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Ferry Irawan. Foto MPI
Di sisi lain, Hotman mengaku dirinya masih belum bisa memberikan keterangan detail terkait percekcokan antara Venna Melinda dan Ferry Irawan. Dia baru ditunjuk menjadi kuasa hukum dari Venna Melinda.
"Saya belum bisa ngomong secara detail, tapi memang dia berusaha membela diri sampai akhirnya dia bisa keluar kamar dengan hidung yang sudah berdarah-darah," ucapnya.
"Sampai kemudian juga kelihatan di CCTV hotel, akhirnya petugas hotel datang dan polisi dipanggil. Mengenai motifnya saya belum bisa ngomong secara detail," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto