SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia menegaskan bahwa Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan merupakan partai yang menjunjung tinggi perbedaan. Partai dengan platform yang sungguh menjaga pluralism dalam arti sebenarnya.
"Bukan hanya di mulut, bukan hanya di gagasan. Tetapi pluralism di PDI Perjuangan benar-benar kita rasakan sebagai kader," tegasnya saat bincang santai bertajuk "PDI Perjuangan Dimata Kaum Muda Minoritas" bersama Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya di kawasan wisata kuliner Kembang Jepun Kya-Kya, Surabaya, Sabtu (21/1/2023).
Di PDI Perjuangan, kata Indah, tidak mengenal kata minoritas. Suasananya sangat cair dan egaliter. Tidak ada budaya lebih tinggi atau bawah. Setiap kader bebas berbicara, bebas melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Disini kita benar-benar merasa merdeka dalam arti yang sesungguhnya," ucapnya.
Indah Kurnia bincang santai bersama Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya di wisata kuliner Kembang Jepun Kya-Kya, Surabaya.
Selain itu, lanjut Indah, PDI Perjuangan terbuka bagi siapapun yang ingin bersama-sama berjuang untuk kesejahteraan rakyat. Termasuk generasi milenial.
Seperti Taruna Merah Putih, misalnya. Meskipun anggota TMP masih muda, namun tidak ada jarak dengan generasi diatasnya.
"Kami bersama dengan mereka, kita fine-fine aja gak ada masalah. Kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan mereka saat ini," tuturnya.
Ketua TMP Jawa Timur pertama ini pun sangat mengapresiasi generasi muda yang sadar akan politik dan peduli terhadap keutuhan bangsa.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya ini menjadi potret bertapa kuatnya persatuan masyarakat Jawa Timur. Ia pun bersyukur menjadi bagian dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, karena bertemu dengan orang-orang yang konsisten merawat kebersamaan tanpa pandang usia, ras maupun agama.
"Ini bukan hanya melakukan konsolidasi, tapi membuka diri kepada milenial yang selama ini asik dengan gadget. Tetapi dengan dibawa ke Kya-Kya sekaligus merayakan Imlek, ini memperkuat legitimasi bahwa kota Surabaya dan Jawa Timur adalah sangat toleran. Menerima segala perbedaan," ungkap Indah.
Editor : Ali Masduki