Usai memakamkan Ayahnya, Wali Kota Eri tak mampu membendung air mata. Sepintas ia teringat nasihat almarhum Ayahandanya, saat sebelum mencalonkan diri sebagai wali kota. Kala itu, ia mendapatkan nasihat, jangan sampai salah dalam mengambil sebuah kebijakan setelah terpilih sebagai wali kota.
“Ketika saya maju pertama kali menjadi wali kota, Abah dan Umi saya selalu mengatakan, ambil kebijakanmu jangan hanya untuk kebaikan warga Surabaya, tapi juga untuk menerangi makam Abah dan Umi ketika meninggal. Dan hari ini Abah saya meninggal, saya nyuwun tulung (minta tolong) doanya kepada warga Surabaya,” kata Wali Kota Eri, sembari menyeka air matanya.
Di pemakaman Tembok Gede, Wali Kota Eri turut didampingi oleh keluarga serta rekan kerjanya. Bahkan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji turut hadir dan mendampingi di pemakaman Ayahandanya.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu tak lupa menyampaikan kepada warga Surabaya, untuk menegur dirinya ketika salah dalam melangka atau mengambil sebuah kebijakan. Cak Eri tak ingin, kebijakan yang ia terapkan itu salah, sehingga membuat Ayahnya tak tenang di alam kubur.
“Mohon doanya, koreksi dan tegur saya, agar setiap langkah dan kebijakan yang saya terapkan nanti bisa menerangi makam abah,” harapnya.
Editor : Arif Ardliyanto