get app
inews
Aa Read Next : Festival Peneleh, Upaya Hidupkan Sejarah Majapahit hingga Pahlawan Perjuangan yang Mulai Luntur

Perjalanan Asmara Sembilan Istri Sang Proklamator RI

Rabu, 22 Desember 2021 | 10:53 WIB
header img
Selama hidupnya Bung Karno tercatat memiliki sembilan orang istri setiap kisah cintanya tentu memiliki keunikan sendiri. (Foto : iNewsSurabaya/tangkap layar)

Perjalanan hidup Sang Proklamator RI, Soekarno memiliki banyak cerita kisah asmara. Fatmawati, Ratna Sari Dewi dan tujuh wanita lainnya memilih menjadi istri Presiden Soekarno Sang Proklamator. Tokoh Proklamator tersebut merupakan sosok yang berwibawa dan kharismatik, tidak heran apabila Fatmawati hingga Ratna Sari Dewi memutuskan untuk menjadi istri Soekarno. 

Selama hidupnya Bung Karno tercatat memiliki sembilan orang istri. Setiap kisah cintanya tentu memiliki keunikan sendiri dan masing-masing istri Sukarno memiliki pesona yang berbeda dengan wanita lainnya. Seperti apakah potret dan kisah cinta istri-istri Presiden Soekarno Sang Proklamator tersebut, berikut akan kita ulas satu per satu.

Oetari Tjokroaminoto istri ke-1 Soekarno
Beliau yang dikenal juga dengan nama Siti Utari adalah istri pertama Soekarno sekaligus putri sulung dari pemimpin Sarikat Islam yang juga seorang Pahlawan Nasional yaitu HOS Cokroaminoto. HOS Cokroaminoto adalah seorang cendekiawan yang juga pernah menjadi guru dari Sukarno. Kisah cinta Soekarno dengan Utari berakhir dijenjang pernikahan pada saat Sukarno berumur 20 tahun dan Utari berumur 16 tahun. Hubungan Soekarno dan Utari memang tidak begitu hangat karena saling sangat mengenal hubungan mereka lebih seperti adik dan kakak. Mereka menikah di Surabaya dan beberapa tahun setelah itu Soekarno pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Tidak lama setelah sekolah di Bandung Soekarno menceraikan Utari

Inggit Ganarsih istri ke-2 Soekarno
Pada saat menjalani sekolah di Bandung Soekarno menjalani asmara dengan Inggit Ganarsih yang merupakan ibu pemilik rumah dimana Sukarno tinggal. Meski sudah bersuami, Soekarno nekat untuk meminta izin kepada suami Inggit Ganarsih yaitu Sanoesi untuk menikahi Inggit Ganarsih. Akhirnya setelah mendapatkan izin Soekarno menikahi dengan Wanita yang biasa disebut Ibu Inggit tersebut pada tahun 1923. Setelah menikah Soekarno dengan Inggit membeli rumah di Jalan Ciatul Bandung yang sekarang dikenal dengan Jalan Inggit Ganarsih. Pernikahan Soekarno dengan Inggit Ganarsih tidak dikaruniai anak dan pada tahun 1943 Soekarno menceraikan Inggit karena sang istri tidak mau dimadu.

Fatmawati istri ke-3 Soekarno
Fatmawati memiliki nama asli Fatimah. Wanita kelahiran 5 Februari 1923 ini bertemu dengan Sukarno pada waktu Soekarno mengalami masa pembuangan di Bengkulu. Menurut Wikipedia gadis ini merupakan anak tokoh Muhammadiyah di Bengkulu yang bernama Hasan Din. Soekarno berusia 42 tahun dan Fatmawati berusia 20 tahun, beliau lah yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih. Dari Fatmawati Soekarno mendapatkan 5 orang antara lain yaitu: Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra. Setelah usia pernikahan mereka berjalan 12 tahun yaitu 2 hari setelah Fatmawati melahirkan Guruh Soekarnoputra, Sorkarno meminta izin untuk menikahi Hartini dan hal itu membuat Fatmawti sakit hati. Dia kemudian pergi menemui Inggit dan meminta maaf karena telah merebut Soekarno darinya. Dia bahkan mencium kaki Inggit sambil menangis, Inggit pun membalas dengan pelukan dan tangis haru pada waktu itu.

Hartini istri ke-4 Soekarno
Pernikahan Soekarno dengan Hartini diawali pertemuan di Candi Prambanan Jawa Tengah pada saat Soekarno sedang ada kunjungan kerja. Pada saat dipinang oleh Soekarno status Hartini adalah seorang janda dengan 5 orang anak. Mereka akhirnya menikah dan kala itu Hartini berusia 29 tahun. Karena saat itu Fatmawati telah dikenal luas sebagai Ibu Negara, Hartini banyak mendapat kritikan dari berbagai pihak dan aktifis yang lebih membela Fatmawati. Pernikahannya pun harus dibayar mahal dan tentunya nama baik yang tercoreng. Pernikahan Soekarno dengan Hartini dikaruniai 2 orang yaitu yang bernama Taufan Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra. Hartini terus mendampingi Soekarno baik dalam keadaan suka dan duka bahkan dia mengetahui meskipun saat bersamanya Soekarno masih banyak mendekati wanita lain. Hartini berhasil mempertahankan pernikahannya dengan Soekarno karena dengan Hartini lah Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya yaitu pada tanggal 21 Juni 1970.

Ratna Sari Dewi istri ke-5 Soekarno
Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang dilahirkan di Tokyo pada tanggal 6 Februari 1940, dengan nama asli Naoko Nemoto. Ketika menikah dengan Sang Proklamator Dewi menginjak usia 19 tahun. Namun dengan meredupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan tinggal 10 tahun di Prancis. Pada tahun 1983 Dewi Kembali ke Indonesia. Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno ia pergi ke berbagai negara seperti Swiss, Prancis dan Amerika Serikat. Pada tahun 2008 Dewi memutuskan menetap di Shibuya, Jepang. Soekarno dan Dewi memilik putri tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.

Haryati istri ke-6 Soekarno
Haryati adalah seorang penari istana sekaligus staf sekretaris negara bidang kesenian. Karena profesinya tersebut Haryati menjadi dekat dengan Sang Proklamator. Soekarno secara terus-menerus memikat hati Haryati yang pada saat itu berusia 23 tahun. Pernikahan Soekarno dengan Haryati berlangsung pada tanggal 21 Mei 1963, namun pernikahan mereka hanya berlangsung 3 tahun saja. Soekarno menceraikan Haryati dengan alasan tidak ada kecocokan dengannya. Pada saat itu juga Soekarno dekat dengan Ratna Sari Dewi.


Selama hidupnya Bung Karno tercatat memiliki sembilan orang istri setiap kisah cintanya tentu memiliki keunikan sendiri

Yurike Sanger istri ke-7 Soekarno
Soekarno bertemu Yurike Sanger pada tahun 1963 dan kala itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar SMA. Meski jarak usianya cukup jauh namun tidak menyurutkan perhatian Soekarno kepada Yurike. Bung Karno mengirimi gadis belia tersebut dengan surat cinta bahkan menghadiahinya dengan kalung. Akhirnya mereka berdua menikah pada tanggal 6 Agustus 1964. Pernikahan mereka berlangsung sangat singkat karena pada tahun 1967 Bung Karno dimakzulkan sebagai presiden. Ketika itu Soekarno meminta Yurike untuk bercerai karena kondisi Soekarno yang kurang baik dan akhirnya mereka berdua bercerai dengan baik-baik.

Kartini Manopo istri ke-8 Soekarno
Kartini Manopo dinikahi Soekarno pada tahun 1959. Bung Karno jatuh cinta pada Kartini pada saat melihat lukisan yang objek lukisan tersebut adalah Kartini yang sempat menjadi pramugari Garuda Indonesia. Kartini berasal dari daerah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, yang berasal dari keluarga yang terdidik dan terhormat. Hal tersebut memutup rapat-rapat pernikahannya dengan Soekarno. Bung Karno dan Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Totok Suryawan Soekarnoputra, yang lahir pada tahun 1967.

Heldy Djafar istri ke-9 Soekarno
Gadis kelahiran Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Masih berusia 18 tahun ketika Soekarno menikahinya, sementara Soekarno telah berusia 65 tahun. Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun, Heldy sempat meminta cerai karena situasi Indonesia dan posisi politik Bung Karno makin tidak menentu. Namung Bung Karno bersikeras dan hanya maut saja yang bisa memisahkan mereka. Akhirnya Heldy yang kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor, laki-laki keturunan Kerajaan Banjar.

Demikianlah beberapa kisah cinta dari Sang Proklamator. Dari berbagai kisah cinta tersebut bertahan berpuluh-puluh tahun hingga akhir hayat. Namun beberapa lainnya hanya seumur jagung. Hingga saat ini masih banyak teori dan gosip berapa jumlah istri Bung Karno, namun sepanjang yang dicatat oleh sejarah hanya 9 wanita inilah yang telah mengisi hidup Sang Putera Fajar. Inilah sekelumit perjalanan kisah cinta Bung Karno dengan 9 istrinya dan 7 diantaranya telah diceraikan

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut