Ramadan adalah momen ketika konsumsi konten video dapat membuka peluang bisnis untuk terhubung melalui brand storytelling
Berbicara mengenai konsumsi media, Indonesia menjadi negara dengan tingkat konsumsi video yang tinggi. SYNC Study dan Bain dan Meta tentang Konsumen Digital Asia Tenggara menemukan, video di media sosial berperan penting bagi konsumen digital di Indonesia untuk mengambil keputusan, di mana 44% orang Indonesia suka menonton konten-konten video.
Hampir 1 dari 3 responden Indonesia menonton video untuk mencari produk melalui media sosial, dan 40% dari responden tersebut memutuskan membeli produk dari konten-konten terkait hiburan dan streaming dari kreator konten.
Hal ini sejalan dengan studi dari Global Web Index (GWI) mengenai konsumsi media yang menyebutkan bahwa menonton konten video menjadi aktivitas utama bagi kelompok Millenials dan Gen Z saat mereka berada di media sosial, terutama konten-konten terkait kebersamaan dan hiburan, yang keduanya bisa didapatkan di Facebook dan Instagram. 2 dari 3 orang Indonesia menonton konten video tersebut dari platform-platform Meta.
Saat bulan Ramadan, 68% konsumen di Indonesia banyak menonton konten video, dan hal ini juga menentukan keputusan berbelanja mereka: 1 dari 3 orang menempatkan video online sebagai kanal utama untuk menentukan apa yang hendak mereka beli.
Tren konten video ini juga mendorong media dan kreator konten untuk membuat konten-konten yang diminati oleh orang-orang dan bisnis selama bulan Ramadan. Survei menunjukkan, selama bulan Ramadan, kategori konten yang banyak diminati di Indonesia adalah Komunitas dan Kebersamaan (84%) serta Hiburan dan Inspirasi (85%).
Hadirnya kreator konten selama bulan Ramadan dapat menjadi peluang bagi bisnis untuk memasarkan produk mereka secara digital karena 1 dari 2 konsumen di Indonesia mempercayai bisnis yang bermitra dengan kreator.
Ramadan adalah momen untuk terhubung lebih erat dengan pelanggan melalui Business Messaging
Menurut survei, 2 dari 3 orang lebih memilih berkomunikasi dengan bisnis melalui layanan perpesanan dibandingkan email dan telepon, dan selama bulan Ramadan, 8 dari 10 konsumen menggunakan layanan perpesanan dan sekitar 7 dari 10 konsumen telah menggunakan layanan perpesanan dari teknologi-teknologi Meta (WhatsApp, Instagram Direct Message, Facebook Messenger).
"Data kami menunjukkan bahwa banyak pelanggan dari awal mencari dan menemukan barang yang mereka butuhkan dari kanal-kanal media sosial, dan Facebook, Instagram, dan WhatsApp masih menjadi top of mind. Kami berharap insights Ramadan ini dapat membantu pelaku usaha meramu cara-cara strategis bagaimana mereka dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan terus mengembangkan bisnisnya,” tutup Pieter.
Editor : Ali Masduki