SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin meresmikan gas onstream Lapangan MDA-MBH HCML, di Surabaya, Jawa Timur. Proyek MDA-MBH tersebut mampu meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 120 MMSCFD dan mampu memberikan total penerimaan negara sekitar Rp 17,4 triliun selama proyek berjalan.
“Saya mengapreasiasi keberhasilan pembangunan Proyek MDA-MBH yang mampu meningkatkan produksi gas nasional,” kata Wapres dalam sambutannya.
Selain Wapres, acara peresmian ini dihadiri oleh GM HCML, Kang An beserta manajemen, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Forkompimda Jatim, Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi, HCML shareholders, buyers, dan consortium.
Wapres menambahkan, sektor migas punya nilai strategis yang berkontribusi 42 % ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Karena itu, pemerintah terus mendorong pemanfaatan gas domestik dalam negeri seperti yang dihasilkan dari Lapangan MDA & MBH yang diresmikan hari ini.
“Pemanfaatan energi gas yang kian meningkat. Ini energi fosil paling bersih. Pesan saya, operasi lapangan ini dijalankan dengan memperhatikan unsur keselamatan. Selain itu gunakan teknologi rendah emisi dalam operasinya,” katanya.
Menurut Wapres, peranan industri migas masih dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan serta kemandirian energi. Karena itu, Wapres menilai perlu kepastian dan kemudahan perizinan usaha di sektor hulu migas untuk percepatan komersialisasi.
Ma’ruf Amin juga melihat perlu segera menyelesaikan kebijakan gas nasional agar kebutuhan gas untuk industri pupuk, listrik dan industri lainnya bisa tercukupi guna mendukung pertumbuhan industri.
“Selesaikan pembangunan infrastruktur gas agar bisa mengalirkan gas ke industri dan pembangkit,” tegasnya.
Ia menegaskan, upaya pengembangan lapangan migas baru tidak menyurutkan komitmen Indonesia memenuhi net zero emission pada tahun 2060. Peranan migas masih dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan serta kemandirian energi.
Editor : Ali Masduki