Berawal dari Bangunan Gudang, Sekarang Jadi Wisata Langganan Anak Muda untuk Foto, Ini Lokasinya

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kota Surabaya identik dengan kota besar yang memiliki banyak sekali sejarah didalamnya. Kota pahlawan merupakan julukan yang pas untuk Surabaya, Karena kota ini memang memiliki nilai sejarah, khusus nya pada masa revolusi kemerdekaan.

Selain terkenal akan sejarah yang sangat kental, Kota Surabaya  juga memiliki beraneka ragam objek wisata yang memiliki unsur sejarah.

Baca Juga

Ribuan Umat Hindu Jatim Hadiri Perayaan Dharma Santi 2024 di Taman Candra Wilwatikta

Salah satu kawasan bersejarah yang cukup dikenal bagi masyarakat Kota Pahlawan yaitu area kota tua yang berada di Jalan Gula.

Nama Jalan Gula sendiri diambil dikarenakan dulunya lokasi ini digunakan untuk kegiatan bongkar muat barang, terutama komoditas gula yang datang dari daerah pedalaman.

Hingga saat ini daerah kawasan Jalan Gula masih difungsikan sebagai bongkar muat barang khusunya yang diangkut dengan truk.

Baca Juga

All New Citroën C3 Aircross Luncurkan SUV 7-Seater Terbaru, Solusi Cerdas untuk Keluarga Indonesia

Di lokasi ini masih Terdapat sebuah pabrik atau gudang tembakau milik pengusaha belanda, namun setelah kemerdekaan gedung bekas gudang dan pabrik tembakau itu dibiarkan menjadi kosong.

Lokasi Jalan Gula berada di kawasan Kelurahan Bongkara, Kecamatan Pabean Cantian. Terdapat tembok tembok bernuansa klasik masa kolonial yang berada di sini, yang membuat semua orang tentu akan takjub serta memberikan kesan menarik.

Tak jarang jika terdapat pasangan yang sedang melakukan sesi foto atau prewedding di Jalan Gula, karena lokasi ini memiliki nuansa vintage yang kental.

Baca Juga

Jalan Utama Surabaya Macet, Konvoi Peringatan Hari Buruh May Day

Selain itu banyak juga para remaja-remaja yang menjadikan jalan gula sebagai spot foto

Waktu yang sangat disarankan untuk datang mengunjungi jalan gula adalah pada hari sabtu-minggu, dikarenakan pada saat hari-hari biasa Jalan ini sangat ramai oleh aktivitas bongkar muat barang, bahkan bisa menimbulkan kemacetan. 

Editor : Arif Ardliyanto