get app
inews
Aa Text
Read Next : Ciptakan Sejuta Lapangan Pekerjaan, Pantarei dan Jobstreet Luncurkan Kampanye NextMillionJobs

Lakon Mereka yang Menunggu di Bada Naira Bakal Jadi Sajian Menarik di Penghujung Tahun

Kamis, 23 Desember 2021 | 14:43 WIB
header img
Para pemain lakon Menunggu di Bada Naira. (Foto: Dok Djarum Foundation)

Happy Salma mengatakan, dalam pementasan ini, para penikmat seni dan para pemeran sama-sama berada di atas panggung. Bahkan para penikmat seni dapat melihat jelas setiap pergantian babak dan set, bagaimana kerja sama aktor dan kru terasa begitu dekat dan nyata. 

"Pertunjukan ini bagi saya pribadi membuka banyak pikiran akan cita-cita kemerdekaan yang diucapkan oleh Bung Sjahrir, Bung Hatta, Bung Iwa Soemantri, dan Bung Cipto. Des alwi serta perempuan Belanda yang bernama Maria begitu menohok, terutama soal keragaman dan harga diri," bebernya. 

"Semoga penikmat seni yang akan menyaksikan lakon ini dari rumah secara virtual dapat merasakan energi yang sama dengan para penikmat seni yang melihatnya secara langsung,” lanjut Happy Salma. 

Sebuah novel karya Sergius Sutanto bertajuk “Bung Di Banda” yang diterbitkan oleh Gagas Media telah menarik perhatian Titimangsa Foundation untuk dipentaskan sebagai produksi ke-52. 

Novel “Bung Di Banda” dialih wahanakan oleh almarhum Gunawan Maryanto sebagai naskah lakon pementasan yang kemudian ditafsir ulang oleh Wawan Sofwan untuk pertunjukan Mereka Yang Menunggu Di Banda Naira, agar dapat dinikmati dan diterima dengan baik oleh para penikmat seni yang menyaksikan secara langsung maupun dari rumah.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, mengatakan Lakon Mereka yang Menunggu di Banda Naira diselenggarakan secara hybrid, sebagai bukti bahwa dunia seni pertunjukan di Indonesia dan para pekerja seni selalu menemukan cara untuk terus hidup dan berkembang dalam situasi dan kondisi apapun. 

"Semoga penayangan lakon ini di kanal YouTube IndonesiaKaya dapat menjadi solusi hiburan serta sajian di penghujung tahun yang mengedukasi dan menambah wawasan para penikmat seni di berbagai daerah tentang sejarah pertemuan para tokoh penting pergerakan Indonesia ini," terangnya

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut