Happy menjelaskan, untuk memulai usaha franchise Pondok Bangunan, calon pengusaha cukup menyediakan bangunan selebar 10 meter persegi atau seukuran dua ruko dan tiga ruko. Terkait investasi, kata dia, tergantung besar kecilnya tempat.
Dengan modal yang cukup terjangkau, pemilik usaha sudah bisa menjual berbagai macam produk. Diantaranya, Sanitary atau sanitasi, hand tools atau perkakas tangan, building material, electrical, handle pintu, lampu, termasuk kebutuhan rumah tangga dan lainnya.
Happy menjamin setiap harga produk yang ditawarkan oleh Pondok Bangunan sangat kompetitif. Karena produk-produk ini dibawa langsung dari pabrikan dan importir. Bukan dari tangan kedua, distribuotor atau agen.
"Itu yang membuat harga ini bisa kompetitif," ucapnya.
Sementara itu menurut Konsultan Bisnis dari Pondok Bangunan, Irwanto Limarno, franchise Pondok Bangunan ini sangat cocok bagi developer. Namun tidak menutup kemungkinan bagi siapa saja yang ingin menjadi New Entrepreneur.
Lantas bagaimana langkah untuk memulai usaha? Irwanto menjabarkan, langkah pertama yakni mengisi form pendaftaran. Kemudian pihak Pondok Bangunan akan melakukan survei. Hal ini untuk memastikan prospek usaha jangka panjang.
Setelah itu baru akan dibahas terkait permodalannya mau seperti apa. "Kita akan hubungkan dengan pihak-pihak yang sudah bekerjasama dengan kita," ujarnya.
"Ketika ini sudah dilakukan, baru proses renovasi, penyiapan outlate, termasuk penataan barang, edukasi SDM sampai proses pembukaan," lanjut Irwanto.
Meskipun baru diluncurkan, bisnis franchise toko ini cukup diminati oleh calon franchisee. Tercatat sudah ada 6 franchisee yang tersebar di Jawa Timur. Sesuai rencana, realisasi akan dilakukan pada Maret 2023 ini. Pondok Bangunan sendiri menarget, 25 outlate berdiri di Jawa Timur pada tahun ini.
Editor : Ali Masduki