Perkuat Bahasa Ibu dan Daerah dengan Lomba Dongeng Bahasa Jawa
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/03/03/65a26_lomba-dongeng.jpg)
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Umi Kulsum mengatakan, lomba dongeng dengan bahasa Jawa di bulan bahasa ibu internasional menjadi bagian revitalisasi bahasa. Termasuk pelestariannya.
"Ada 34 kota kabupaten yang jadi peserta. Bahannya lomba bebas. Bisa cerita daerah, tapi harus bahasa Jawa," katanya.
Secara substansi, bahasa Ibu menurut Umi merupakan bahasa pertama yang dikuasai oleh seseorang, seperti ibu kepada anaknya.
Sedangkan bahasa daerah merujuk pada varian standar yang ditetapkan penutur bahasa. Khususnya, sebagai kerangka acuan berbahasa secara baik dan benar.
"Pada substansinya saling terkait," jelas penutur bahasa Sunda itu.
Dia berharap, sarana lomba dongeng bahasa Jawa itu sebagai pemantik kepada anak agar tetap mengenal dan memahami.
Bagaimanapun, kata dia bahasa memiliki nilai lebih di keseharian. Termasuk etika kesopanan dan tindak-tanduk.
Contoh kasus lain, dari alat penanak nasi modern itu bisa menghilangkan 50 kosakata bahasa Sunda. Sebab, secara praktik Tanak nasi mempunyai banyak tahapan dengan istilah masing-masing.
"Jangan sampai anak malah tidak mengenal bahasa ibunya. Bahasa daerahnya. Justru berbahaya," jelasnya.
Editor : Ali Masduki