SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tidak semua orang yang bisa dengan mulus menjadi dokter. Untuk masuk kuliah di kedokteran saja, banyak yang harus gugur saat menjalani tes. Namun ada satu keluarga yang bisa mewujudkan profesi yang mulia tersebut. Mulai ayah, ibu, hingga anaknya, semuanya sukses menjadi dokter.
Dia adalah Aisyah Faadhilah. Mahasiswa angkatan pertama FK UM Surabaya. Kedua orang tuanya juga berprofesi sebagai dokter. Ibunya bernama dr. Yaladewi Soejono, merupakan seorang dokter kecantikan di Surabaya. Sedangkan Ayahnya dr. Helmy Djafar Thalib, berprofesi sebagai dokter umum
Yang bikin geleng-geleng kepala, saat ini adik Aisyah juga tengah mengenyam studi pendidikan dokter. Aisyah sendiri baru saja diambil sumpah setelah kelar menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya.
Aisyah mengaku, ia mulai tertarik pada dunia kesehatan memang sudah sejak kecil. Dia terbiasa diajak bermain oleh orang tuanya di klinik. Bahkan sejak masuk SMP, ia sudah membantu orang tuanya di klinik. Sehingga pada usia tersebut, Aisyah sudah bisa menghafal beberapa jenis obat.
“Jadi memilih jurusan dokter memang benar-benar passion saya, tidak ada paksaan dari orang tua, dari awal hingga akhir saya benar-benar menikmati proses dan tantangannya,” ungkapnya.
Menurut Aisyah, apa yang dicapai hari ini merupakan hasil didikan kedua orang tua yang mendidik dengan cara sederhana. Ia mengaku keluarganya tidak pernah menggunakan cara yang kasar dalam mendidik dan membesarkan anak.
Menurut penuturannya, meski satu keluarganya menjadi dokter ia tidak pernah kehilangan kasih sayang dan waktu bersama keluarga, keluarganya acapkali membuat jadwal untuk me time bersama.
Aisyah menuturkan, keluarganya memiliki satu kunci dalam menjalankan profesi. Yakni "Lakukan segala sesuatu karena Allah". Termasuk menekuni suatu pekerjaan, baik itu profesi dokter atau yang lain.
Artinya dalam melakukan sesuatu harus ikhlas, karena ikhlas merupakan kunci dalam beribadah. Aisyah mengaku nasihat tersebut sering diulang-ulang oleh orang tuanya.
Ternyata, nama Aisyah memang sudah tidak asing di UM Surabaya. Keberhasilannya dalam berbagai ajang lomba memang patut di apresiasi.
Pada tahun 2019 saat ia masih menjadi mahasiswa ia berhasil menjadi Best Invention Award from Malaysian Research & Innovative Society (MYRIS).
Keluarga dokter ini juga meraih Gold Medal from Highly Innovative Unique Foundation (HIUF) Kingdom of Saudi Arabia (2019). Masih di tahun yang sama ia meraih Gold Medal in Medical Invention From Kaohsiung Taiwan International Invention Design Expo (2019). Ia juga meraih Special Award from Sri Ramakhrisna Intitute of Technology Coimbatore India.
Saat menjadi mahasiswa, Aisyah bahkan pernah dinobatkan sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UM Surabaya. Dia juga pernah menjuarai lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya.
Kini di tengah usianya yang masih sangat muda, Aisyah telah menyelesaikan studi magister dengan mengambil jurusan Magister Manajemen. Ia juga menjadi Co-Founder & Vice President Imbang Diri Organization. Sebuah komunitas yang fokus memberikan edukasi kesehatan fisik dan mental serta pengembangan diri di Indonesia.
Menurut Aisyah, ada 3 hal yang menjadikan seseorang sukses mencapai tujuannya. Yakni passion, ambisi dan tujuan yang baik.
"Saya juga yakin bahwa setiap kegagalan yang menimpa seseorang adalah pelajaran dan menjadikan seseorang semakin berkembang,” tutupnya.
Perlu diketahui, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya merupakan salah satu Fakultas yang masih muda.
Meskipun masih muda, tetapi Fakultas Kedokteran berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan kedokteran yang unggul baik dalam pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan Al Islam Kemuhammadiyahan dengan prinsip good governance.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya berdiri pada tahun 2016 dan sudah terAkreditasi B.
Editor : Ali Masduki