Disisi lain, pembeli apartemen ini melayangkan prorates dengan cara membentangkan spanduk raksasa. Spanduk tersbeut berbunyi ‘Janji Serah terima Taun 2018, Sampe Saiki Gak Onok Juntrungane’, ada lagi spanduk berbunyi ‘Balekno Duitku Kuwabeh’ dan ‘Kembalikan Uang Kami’. Spanduk ini menunjukan kekecewaan terhadap developer.
Sementara pada tahun 2019, pengembang Puri City telah menggelar seremoni penutupan atap (topping off) podium proyek apartemen Puri City di kawasan Surabaya timur, Kamis (26/9/2019). Hadir dalam gelaran topping off podium ini adalah jajaran direksi Puri City dan manajemen PT Adhi Persada Gedung (APG) selaku kontraktor utama proyek pembangunan Puri City.
"Penutupan atap podium yang merupakan bagian dari area komersial apartemen Puri City ini adalah salah satu bukti komitmen kami untuk menyelesaikan pembangunan. Saat ini pembangunan Puri City sudah mencapai 35 persen secara fisik atau pembangunannya sudah mencapai lantai tujuh dari 14 lantai yang direncanakan,” kata Direktur Operasional Puri City, Wahyu Hartanto saat itu.
Apartemen Puri City Bermasalah karena Pembangunan Tak Kunjung Selesai. Para Pembeli Protes Keras karena pembangunan tak memiliki Progres. Foto iNewsSurabaya/arif
Seiring pelaksanaan seremoni penutupan atap podium ini, lanjut Wahyu, pihaknya menargetkan proses penutupan atap keseluruhan gedung apartemen Puri City akan selesai pada akhir tahun 2020 ini. "Sehingga proses serah terima unit-unit apartemen maupun komersial akan mulai dilakukan pada kuartal pertama 2021," imbuh Wahyu Hartanto.
Corporate Sales & Marketing Director Puri City, Firdaus Fahmi, mengatakan, Puri City menghadirkan apartemen di dekat tol MERR, dengan 11 lantai apartemen serta 3 lantai komersial yang menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan penghuni. Apartemen ini juga menawarkan angsuran panjang tanpa bunga hingga 60 kali. Sedangkan komersial area yaitu ruko 2 lantai, dapat dimiliki dengan angsuran ringan mulai Rp 25 juta per bulan.
Editor : Arif Ardliyanto