get app
inews
Aa Text
Read Next : Breaking News: Atlet Voli Bank Jatim Andina Meninggal di Usia 19 Tahun, Penyebabnya Belum Terungkap?

Dituding Penyebab Gagalnya Pelaksanaan Piala Dunia U-20, Ini Jawaban Sekjen DPP PDI Perjuangan

Kamis, 30 Maret 2023 | 18:28 WIB
header img
Dituding Penyebab Gagalnya Pelaksanaan Piala Dunia U-20, Ini Jawaban Sekjen DPP PDI Perjuangan. Foto iNewsSurabaya/Okezone

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Pelaksanaan Piala Dunia U-20 resmi batal dilaksanakan di Indonesia. Salah satu pihak yang menjadi aktor kegagalan Indonesia Tuan Rumah adalah PDI Perjuangan. Tuduhan ini langsung direspon PDI Perjuangan dengan mengungkapkan sejarah. 

Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebutkan putusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 disesalkan semua pihak.

"Kekecewaan khususnya pemain dan official Timnas U-20 dapat dipahami. Namun ini juga menjadi kesempatan bagi semua pihak termasuk kaum muda untuk tidak melupakan sejarah dan memahami sejarah," ujar Hasto Kristiyanto, Kamis (30/3/2023) di Jakarta.

Hasto mengungkapkan Stadion Gelora Bung Karno dibangun terkait faktor sejarah penolakan terhadap Israel oleh Bung Karno.

"Sejak awal, PDI Perjuangan tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Yang ditolak keikutsertaan Israel. Bahkan peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan dipindah dari GBK dalam rangka mendukung pelaksanaan U-20," jelas Hasto Kristiyanto.

Ia menegaskan sikap PDI Perjuangan tidak terkait dengan politik elektoral. Hasto menegaskan sikap tersebut merupakan sikap sesuai konstitusi, sejarah, kemanusiaan, dan pergaulan antarbangsa.

"PDI Perjuangan sedang memperlihatkan konsistensi bersikap dan ada benang merah sejarahnya. Partai bersikap terus menerus hadir di tengah masyarakat, konsisten bersikap dan selalu dalam bingkai Konstitusi RI," jelas Hasto Kristiyanto.

Ia memberikan contoh sikap PDIP saat menolak perpanjangan masa periode presiden.

"Jadi, perlu ditegaskan sikap PDI Perjuangan dalam menolak Israel tidak ada kaitan bahkan hitung-hitungan dengan elektoral," kata Hasto.

Terkait sanksi yang mungkin akan diberikan FIFA, Hasto meminta semua pihak tidak terlalu berlebihan berasumsi bahwa akan adanya sanksi dari FIFA. Bahkan dalam surat FIFA akan membantu PSSI terkait transformasi pasca Kanjuruhan.

"Apa yang dilakukan Pak Koster, Pak Ganjar dan kader Partai lainnya berdiri pada moralitas yang kokoh yang memperlihatkan kepedulian terhadap kemanusiaan sebagaimana dilakukan FIFA terhadap Rusia," tegas Hasto Kristiyanto.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan olahraga dan politik tidak bisa dipisahkan begitu saja. Ia percaya, pemerintah terus melakukan lobby ke FIFA agar semakin memahami kondisi dan aspirasi yang muncul di Indonesia.

"Karena itulah sebaiknya kita kembali pada tujuan bagaimana meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia. Kami juga meyakini bahwa PSSI bisa melakukan terobosan dengan mengajak rembuk seluruh stakeholder sepakbola kita," terang Hasto Kristiyanto.

Terkait pembinaan sepakbola Indonesia kedepannya, Hasto menilai perlu ada dukungan dari stakeholder terkait dan seluruh masyarakat Indonesia kepada kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Tohir yang baru terpilih untuk membangun dan mengembangkan sepakbola nasional yang diharapkan menghasilkan Timnas yang handal.

Namun kata Hasto itu semua harus melalui proses panjang. Yang penting dan butuh konsistensi adalah menciptakan pendidikan bola sejak dini, diikuti dengan kompetisi berjenjang yang rapi serta pengembangan akademi sepakbola di tiap klub bola.

"Naturalisasi pemain, misalnya, harus menjadi opsi kesekian sehingga tidak terkesan mengambil opsi instan. PSSI diharapkan membangun sepakbola sebagai sebuah industri yang sehat, aman dan kondusif. Tragedi Kanjuruhan harus menjadi pelajaran berharga untuk kita," pungkas Hasto Kristiyanto.

Sebagaimana diketahui, Indonesia sebelumnya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Minggu (26/3/2023) merilis pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Bali, Jumat (31/3/2023) dengan alasan dibatalkan oleh FIFA karena maraknya penolakan berbagai elemen di Indonesia terhadap kehadiran Timnas Israel.

FIFA pada akhirnya secara resmi mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan tersebut terkonfirmasi usai pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan FIFA di Qatar. FIFA kemudian mengumumkan keputusan tersebut di situs resminya, Rabu 29 Maret 2023 malam.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut