get app
inews
Aa Text
Read Next : Isi Hari Tenang Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur

Drama Politik Berujung Kudeta Terhadap Presiden Abdurrahman Wahid “Gus Dur”

Sabtu, 01 Januari 2022 | 14:16 WIB
header img
Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pada masa pemerintahan Gus Dur menciptakan berbagai gejolak politik (Foto: MPI)

Setelah pencopotan yang dilakukan oleh Gus Dur terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam), selanjutnya Gus Dur juga mencopot beberapa Menteri lain dengan alasan terlibatnya para Menteri itu dalam kasus korupsi.

Pada tanggal 24 April 2000, Gus Dur mengambil keputusan dengan mencopot dua Menteri sekaligus yaitu Menteri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Laksamana Sukardi.

Tindakan Gus Dur yang dinilai oleh sejumlah kalangan tidak disertai dengan bukti konkret ini yang kemudian membuat hubungan Gus Dur dengan beberapa partai politik kian memburuk. 

Bahkan Jusuf Kalla yang dituduh melakukan korupsi merasa kesal dengan Gus Dur karena dia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut dan kekesalan Jusuf Kalla ini sempat dimuat dalam majalah tempo pada tanggal 7 Mei 2000. Akibat Tindakan-tindakan Gus Dur tersebut banyak kalangan elit politik yang mengecam Gus Dur.

Setelah pencopotan dua menteri, hanya berselang beberapa minggu Gus Dur mendapat serangan dari beberapa pihak dengan tuduhan skandal korupsi. 

Tuduhan skandal kasus korupsi ini tidak tanggung-tanggung. Dua kasus korupsi Buloggate dan korupsi Bruneigate dituduhkan kepada Gus Dur. Dua tuduhan yang ditujukan kepada Gus Dur ini kemudian dijadikan senjata oleh lawan-lawan politiknya untuk menyerang Gus Dur.

Bahkan ada inisiatif untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) bertujuan untuk memeriksa dan mengadili kasus korupsi tersebut yang sebagian besar merupakan dari fraksi Partai Golkar dan PDIP. 

Namun hal tersebut dianggap enteng oleh Gus Dur karena dua kasus korupsi yang dituduhkan kepada Gus Dur memang tidak pernah terbukti. Justru Gus Dur mengumumkan kepada publik bahwa pemerintah Indonesia menerima bantuan dari Kesultan Brunei.

Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang melakukan berbagai kebijakan yang dianggap banyak kalangan sebagai hal yang kontroversial dan adanya tuduhan tentang keterlibatan korupsi membuat banyak partai politik seperti Golkar, PDIP bahkan sampai koalisi poros tengah yang mencalonkan Gus Dur pun ikut dalam wacana pencopotan Gus Dur sebagai presiden.

Koalisi poros tengah yang awalnya mendukung Gus Dur, lama kelamaan kian luntur menyusul pernyataan Gus Dur yang mengecam beberapa kelompok Islam karena kelompok tersebut ikut berjihad ke Ambon. Yang menurut Gus Dur jihad tersebut merupakan sesuatu yang sangat merugikan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. 

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Gus Dur pada saat aksi sejuta umat di Monas pada tanggal 7 Januari tahun 2000 yang dimotori oleh Ketua MPR Amin Rais. 

Pada saat itu Gus Dur mengungkpan bahwa beliau tidak peduli dengan berbagai aksi yang dilakukan oleh berbagai kelompok apabila aksi tersebut mengancam keamanan negara, maka tindakan tegas akan dilakukan. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut