SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sushi dan Onigiri, kuliner khas Jepang ternyata digandrungi kaum milenial. Terbukti, bukan hanya gemar mengkonsumsi, para milenial bahkan penasaran cara memasaknya.
Antusias mereka terlihat saat program Studi (Prodi) Sastra Jepang Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menggelar Workshop / Pelatihan Pembuatan Sushi dan Onigiri.
Menariknya, kegiatan ini dibimbing langsung oleh Sensei Michiko Oeripan dan Sensei Listyaningsih pakar Sushi dan Onigiri. Gelaran pelatihan ini dihadiri 80 peserta siswa SMA / SMK dan MA se Sidoarjo dan Surabaya serta masyarakat umum.
Cicilia Tanri Suryawati, Dekan fakultas Sastra Unitomo menjelaskan bahwa latar belakang diadakankannya pelatihan ini memang karena banyak permintaan dari beberapa sekolah binaan prodi Sastra Jepang Unitomo yang tertarik dilatih membuat jajanan khas Jepang ini.
"Animo siswa yang mendaftar pelatihan ini banyak hingga terpaksa kami batasi karena keterbatasan tempat dan bahan. Kedepan akan kami gelar pelatihan Batch #2,” ujar Tantri
Menurut Tantri dalam pelatihan ini akan dikenalkan pula bentuk hasil budaya Jepang yang berujud kuliner khas Jepang yang sangat populer dikalangan milenial.
“Workshop ini juga merupakan kegiatan Cross Cultural Understanding antara budaya Jepang dan Indonesia karena jajanan Shusi dari Jepang kan mirip juga dengan jajan lemper dari Jawa hanya tinggal isinya sajayang seusia selera”, imbuh Tantri.
Pada sesi paparan pelatihan, Sensei Michiko Oeripan dengan dipandu Sensei Desy Irmayanti sebagai penterjemah menjelaskan karakteristik Sushi dan Onigiri serta teknik pembuatanya yang benar.
“Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak dan mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula. Sedangkan Onigiri adalah makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segitiga, bulat, atau seperti karung beras dan dimakan tidak memakai sumpit melainkan tangan," papar Michiko yang juga dosen di prodi sastra jepang Unitomo.
Dia juga menjelaskan bahwa membuat Shusi dan Onigiri itu mudah hanya butuh ketelatenan dan kesabaran.
“Disamping mudah, bahan-dasarnya bisa disesuaikan sesuai selera seperti nasi atau ketan, serta isinya bisa di sesuaikan apakah berbahan mentah atau matang," tambah Michiko.
Dalam sesi pratik Rahma Aulia Azzahra siswa kelas XI dari MA Darul Ulum Waru Sidoarjo mengaku puas dengan adanya pelatihan ini.
“Saya penyuka Shusi biasanya saya beli. Tapi setelah pelatihan disini saya janji akan buat sendiri di rumah karena ternyata mudah hanya butuh kesabaran. Lagi pula bisa buat bisnis kecil-kecilan,"tutur Rahma.
Seperti yang diketahui pelatihan Workshop ini diikuti peserta siswa dan guru pembimbing dari SMKN 4 Surabaya, SMA YP 17 Surabaya, SMAK Santa Agnes Surabaya, MA Darul Ulum Waru, SMAK Frateran Sidoarjo, serta SMA ITMA Al’Anwar Jombang.
Editor : Ali Masduki