Sementara itu Pembina Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ), Indah Kurnia menambahkan, Tanjung Perak Jazz (TPJ) 2023 hadir dengan suasana yang jauh lebih baik, karena sudah tidak ada lagi pembatasan seperti yang sebelumnya.
"Kalau dulu audience dibatasi, tapi kali ini kami berharap audience bisa meyaksikan secara langsung penampilan kami di Surabaya North Quay yang venue nya sungguh tiada duanya di Surabaya yang begitu indah ini. Khususnya menjelang sunset," ucapnya.
Indah memastikan, festival musik jazz ini bakal menjadi konser jazz yang spektakuler. Selain para pengisi yang memang cukup beken, panggung Tanjung Perak Jazz 2023 langsung menghadap pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, tepatnya di Surabaya North Quay (SNQ).
"Kita ada dua venue, indoor dan outdoor dengan latar belakang laut Madura. Jadi sungguh indah saat sore hari," tuturnya.
Indah Kurnia tampil bersama Rock Star kota Surabaya Iroel Empal dan Musisi Jazz Rio Sidik, dipanggung Tanjung Perak Jazz 2022 lalu.
Digelar mulai pukul 15.00 WIB hingga 23.00 WIB, audience bisa memilih menikmati jazz di indoor stage dan outdoor stage atau sea view. Audience yang hadir bisa membagi waktu untuk melihat tampilan yang didepan maupun di belakang dengan jedah masing-masing 20 menit.
Anggota Komisi XI DPR RI ini menegaskan, dipilihnya Surabaya North Quay (SNQ) sebagai venue Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ) bukan tanpa alasan. Tanjung Perak, kata dia, merupakan salah satu pintu masuk musik Jazz dari Eropa. Tanjung Perak bahkan satu-satunya pelabuhan yang ada lagunya.
"Kita kan punya Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung Perak. Yang lagunya melegenda dan semua orang tahu dan bisa menyanyikan lagunya adalah Tanjung Perak. Dan lagu itu sampai sekarang belum diketahui siapa penciptanya," terangnya.
Surabaya North Quay (SNQ) juga luar biasa. Di lantai 3, yakni venue Tanjung Perak Jazz, suasana begitu romantis dengan pemandangan menakjubkan. Pulau Madura, Jembatan Suramadu, Gresik, hingga lalu lalang kapal niaga terlihat jelas. Suara nyaring terompet kapal yang akan bertolak dari pelabuhan juga menjadi warna tersendiri.
Perlu diketahui, Tanjung Perak Jazz bersemi kala pandemi Covid-19 melanda tanah air pada tahun 2020 lalu. Alhasil, festival jazz yang digagas SPJ tersebut menjadi nafas baru bagi para musisi ditengah terbatasnya aktifitas ekonomi kreatif. Kala itu, bagi para musisi bisa tampil dipanggung saja mereka sudah lega. Para musisi tidak berharap bayaran atau bahkan penonton. Yang penting mereka bisa bertemu teman dan merawat keahlianya.
Editor : Ali Masduki