MOJOKERTO, iNews.id - Keluarga Wali Kota Mojokerto, Ita Puspitasari memborong lukisan karya para seniman asli asal Bumi Mojopahit. Itu ketika suaminya, Supriyadi Karima Syaiful menyempatkan diri melihat pameran lukisan Seni Rupa Jenggelek Tangi Melek yang digelar oleh Aliansi Seni Rupa Mojokerto (ASRM) selama sepekan ini.
Tak tanggung Supriyadi sapaan akrabnya langsung membeli delapan karya lukis. Dengan nilai mencapai puluhan juta rupiah. Dalam pameran tersebut melibatkan 37 orang seniman. Dimana masing seniman hanya diperkenankan membawa satu karya terbaik saja untuk dipamerkan dan dijual.
"Masa pandemi turut berdampak ke segala lini kehidupan tak terkecuali kalangan seniman. Ini bagian apresiasi atas karya seniman Mojokerto Raya," ujar Supriyadi ditanya alasan langsung melakukan pemborongan.
Apa yang dia lakukan ini diharapkan juga bisa dicontoh oleh yang lainnya kata Supriadi. "Terutama pengusaha yang menggemari seni. Karena event ini dapat mendorong pemulihan ekonomi," imbuh pengusaha asal Banyuwangi ini.
Ketua Aliansi Seni Rupa Mojokerto, Priyo Dinasti menambahkan event atau pameran ini merupakan pertama kalinya digelar saat masa pandemi. "Sempat vakum tiga tahun Jenggelek sebenarnya sudah episode sebelas," ujarnya.
Dia sengaja menggelar pameran karena menyikapi adanya kegelisahan para seniman di Bumi Mojopahit saat ini. "Karya yang selama pandemi numpuk di rumah, dimulai dengan pameran sekarang," tegasnya.
Dalam beberapa hari dibuka menurut dia karya yang terjual cukup lumayan. Sekitar 30 persen lukisan yang ada sudah laku terjual.
Dia juga berterima kasih kepada keluarga Wali Kota Mojokerto beserta Bupati Mojokerto yang sudah membeli karya lukisan para seniman lokal ini.
"Harapan untuk pengembangan seni rupa di Mojokerto ini tetap eksis berkarya. Apalagi dengan awal yang baik ini, banyak yang laku dan lebih semangat lagi berkarya," imbuhnya.
Terpisah Rahmat Widadi seniman lukis lain berterima kasih kepada pemerintah yang sudah turut memfasilitasi. "Kita punya link dengan pemerintah dan pariwisata bisa cepat laku. Harapannya habis pameran bisa sold out dan laku," tuturnya.
Demikian halnya aksi pemborongan yang dilakukan keluarga Wali Kota Mojokerto. "Ya memang itu diharapkan pelukis. Bisa jadi penyemangat, memicu karya lebih bagus lagi dan bisa dibanggakan," imbuhnya.
Editor : Arif Ardliyanto