SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Perjuangan dua anak kembang berkebutuhan khusus masuk Universitas Negeri Surabaya (Unesa) benar-benar keras. Mereka harus bersaing untuk mendapatkan tiket sebagai mahasiswa di Unesa.
Kedua anak kembar disabilitas tunanetra ini berasal dari Gresik. Mereka adalah Wanda Nur Nabilah dan Windi Nur Fadilah, mereka mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Unesa dengan menggunakan alat dan layanan khusus. Dalam hati keduanya tak gentar menghadapi rintangan, bahkan semua dianggap tantangan untuk bisa dituntaskan.
Anak-anak ini menceritakan, proses tes UTBK 2023 berjalan lancar dan aman. Bahkan mereka tidak mengalami kendala dalam mengerjakan soal-soal yang ada. Ini terjadi lantaran sudah ada persiapan dengan belajar dan latihan menjawab soal-soal yang ada di internet termasuk yang disediakan panitia pusat.
"Pas ada rencana mau daftar di Unesa, beberapa bulan lalu saya dan adik saya sudah persiapan belajar. Biasanya setiap hari menjawab soal atau simulasi soal yang banyak di internet. Selain itu juga ikut les rutin. Semoga hasilnya nanti kami diterima di Unesa. Pilihan saya di jalur ini yaitu prodi Sastra dan PLB, adik saya pilih PLB dan Pendidikan Bahasa Indonesia," ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Unesa, Madlazim mengatakan, jumlah peserta disabilitas yang ada dalam daftar UTBK sesi khusus (sesi kelima) yaitu delapan orang. "Namun, setelah tim melakukan konfirmasi ulang dan peserta yang datang mengikuti tes hanya enam peserta saja," ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto