Selain mampu mengatasi permasalahan limbah, gagasan yang dicetuskan Bernika bersama tim juga mampu menjadi solusi atas masalah kesehatan khususnya bagi para traveller.
Mereka melihat, para traveller merupakan kelompok yang rentan terjangkit penyakit akibat mikroba saat bepergian. Oleh karena itu, mereka menciptakan sabun yang tidak hanya praktis tetapi juga aman karena tidak menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya.
Selain itu, sabun ini juga memiliki sifat anti bakteri, khususnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
“Kami menemukan permasalahan di mana para traveller ketika bepergian mereka memiliki persentase tinggi untuk terjangkit penyakit melalui mikroba,” ungkap mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan itu.
“Selain itu, sabun yang kami ciptakan juga memiliki keunggulan lain yaitu sifatnya yang praktis, efisien, ramah lingkungan, dan tanpa bahan kimia,” tandasnya.
Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bernika dan tim lantaran gagasannya berhasil memenangkan kompetisi internasional. Oleh karena itu, ia berharap agar keberhasilannya itu mampu memantik mahasiswa UNAIR lainnya untuk terus mengharumkan nama UNAIR di kancah internasional.
“Harapan saya, adanya prestasi ini dapat memantik mahasiswa untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama UNAIR di kancah internasional,” tutupnya.
Editor : Ali Masduki