SURABAYA, iNews.id - Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur (Jatim) bersama Karang Taruna Kota Surabaya menggelar "Program Jelantah" sebagai wadah pemberdayaan anak muda yang menganggur akibat pandemi COVID-19.
Nantinya, para anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna Surabaya akan diajak untuk mendaur ulang minyak jelantah. Pasokan minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai tersebut berasal dari restoran yang bergabung di Apkrindo Jatim.
"Sebelum bekerjasama dengan Apkrindo, kami mengumpulkan minyak jelantah dari warga. Mulai dari rumah ke rumah, hingga kampung ke kampung. Terutama di wilayah Gunung Anyar dan Rungkut," kata Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Fuad Bernardi, Jumat (7/1/2022).
Mengingat skalanya yang cukup kecil, sambung Fuad, pihaknya mencoba menjalin kerjasama dengan pihak swasta, dan akhirnya kita bersinergi dengan Apkrindo.
Menurut Fuad, minyak jelantah ini nantinya didaur ulang menjadi sabun. Hasilnya bisa digunakan oleh pelaku usaha cuci mobil atau motor.
"Kolaborasi dengan Apkrindo ini kami harapkan bisa memperoleh lebih banyak lagi minyak jelantah. Sehingga, makin banyak anak muda yang bisa kami berdayakan," terang Fuad.
Sementara itu, Ketua Apkrindo Jatim, Tjahjono Haryono menjelaskan pola distribusi minyak jelantah ke Karang Taruna Surabaya.
Menurutnya, minyak jelantah akan diambil oleh anggota Karang Taruna ke masing-masing kafe atau resto yang merupakan anggota Apkrindo Jatim.
"Saat ini, sudah ada lebih dari 10 anggota kami yang siap membantu pendistribusian minyak jelantah ke Karang Taruna Surabaya. Kami juga terus mendorong agar anggota kami ikut membantu dalam pendistribusiannya," jelasnya.
Tjahjono Haryono mengatakan, selama ini minyak minyak jelantah dari kafe atau restoran para anggota Apkrindo dapat dijual kembali. Namun melalui kolaborasi dengan Karang Taruna Surabaya ini, Apkrindo ingin berbagi sebagai bentuk CSR setidaknya 10 - 20 persen dari total minyak yang selama ini diambil pengepul.
"Potensi minyak jelantah yang dihasilkan dari kafe ataupun restoran ini bisa mencapai 2 - 3 ton per bulan,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki