get app
inews
Aa Read Next : Mimpi Besar DLU di Ulang Tahunnya ke-48

Palang Kereta Kebonsari Memprihatinkan, BHS Dorong Pemerintah Lakukan Perbaikan

Jum'at, 19 Mei 2023 | 20:53 WIB
header img
Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim, Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat meninjau kondisi palang kereta api jalur lintas sebidang di Jalan Kebonsari Baru, Surabaya, Jumat (19/5/2023). Foto/Istimewa

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Palang kereta api  Kebonsari memprihatinkan. Selain membahayakan, juga sering menimbulkan kecelakaan.

Kondisi itu membuat Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim, Bambang Haryo Soekartono (BHS) prihatin. Ia mendorong pemerintah memperhatikan palang kereta api perlintasan sebidang, di Jalan Kebonsari Baru, Surabaya tersebut.

Bambang Haryo bahkan menemui penjaga palang kereta api, Ahmad. Pria ini merupakan penjaga palang pintu kereta api sukarela dari RW setempat.

Ia berjaga sejak 2013 silam dengan jam operasional mulai pukul 09.30 WIB - 14.00 WIB. Kemudian dilanjutkan lagi pukul 16.00 WIB - 19.00 WIB.

"Saya dua kali sehari," kata Ahmad, Jumat (19/5/2023).

Selain Ahmad, ada sekitar 8 orang yang menjaga bergantian selama 24 jam. Mereka bagi dalam beberapa shift setiap 3 jam sekali. Tetap berdiri di tengah rel meskipun cuaca panas atau hujan. Tak boleh lengah sedetikpun.

Ahmad memang tidak mendapatkan gaji dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ia hanya mengandalkan sumbangan sukarela dari pengendara. Terkadang juga mendapat bantuan dari dinas perhubungan.

Namun demikian, pria berusia 40 tahunan itu tetap setia menjadi penyelamat bagi para pelintas rel kereta selain sebagai sarana penyambung perekonomian keluarga.

Sedangkan palang kereta memang masih manual sehingga perlu penjaga seperti dirinya.

Ahmad hanya mengandalkan jam tangan yang melingkar di pergelangan sebagai penanda jadwal reguler kereta melintas. Tak ada jadwal resmi yang terpasang di pos penjagaan. Jadwal sempat diberikan menjelang Idul Fitri karena ada kereta tambahan.

"Dari kebiasaan saya tahu jadwalnya," kata Ahmad.

Ahmad sendiri mengaku tak pernah mengantongi jadwal kereta selama ini. Early warning system pun telah rusak sejak empat tahun lalu. Dia berharap piranti pendukung imbauan keselamatan itu kembali dihidupkan. Baik lampu maupun sirine peringatan.

"Sementara kadang kalau pas panas-panasnya kita nggak kelihatan karena tertutup uap kereta apalagi kalau pas kabut," kata Ahmad.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut