Dirinya menambahkan, ketika peretasan terjadi sebaiknya segera laporkan kepada pihak berwajib agar tim siber dapat segera menangani dan jangan panik hingga gegabah dalam mengambil keputusan. Selain itu, jika peretas meminta tebusan sebaiknya tidak langsung diberikan karena proses itu tidak memiliki kepastian apakah data akan dikembalikan setelah uang diberikan.
“Beberapa peretas memanfaatkan kondisi psikis dari korban yang panik dengan menawarkan uang namun itu bukan solusi yang terbaik,” ungkapnya.
Cara Mengantisipati Peretasan
Ia mengimbau agar masyarakat selalu waspada dalam menggunakan teknologi. Selain itu juga jangan mudah untuk mengakses tautan-tautan asing yang masuk di sosial media. Baginya, sistem berbasis komputer sangat rentan dengan adanya hacking jika tidak ada pembaharuan keamanan sistem secara berkala.
Ia mengaku, masyarakat mampu menjaga keamanan data dengan cara-cara sederhana, seperti rutin mengubah password secara berkala, hingga memperbaharui software. Lebih dari itu, ia menambahkan untuk selalu berhati-hati dalam menyebar data-data privasi seperti NIK atau yang lainnya.
“Sering melakukan update perangkat baik smartphone atau laptop yang digunakan. Jangan menggunakan wifi publik yang tidak terpercaya terutama untuk mengakses website atau aplikasi data sensitif seperti mobile banking dan internet banking,” tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto