Mandi Disungai, Anak dan Bapak Asal Banyuwangi Tewas Terpeleset dan Hanyut Terbawa Arus

BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Nasib sial dialami Andeni Prasetyaningrum (13). Ia terpeleset saat mandi di Sungai. Kejadian ini membuat warga panic, mereka langsung mendatangi lokasi kejadian di sungai Kalibaru wilayah Afdeling Muktisari Kebun Kalerejo Dusun Sidodadi, Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/5/2023).  

Saat itu, korban Andeni sedang mandi dan terpeleset serta terseret derasnya arus. Saat itu Ayahnya melihat kejadian tersebut dan bermaksud untuk menolong tapi karena panik akhirnya ikut tenggelam dikedung sungai tersebut.

AKP Satrio Wibowo, Kapolsek Glenmore membenarkan kejadian yang menimpa anak dan bapak yang terseret arus sungai Kalibaru yang terkenal arus cukup deras. Kejadian ini berawal dengan adanya tiga anak yang mandi di sungai Kalibaru yakni Andeni Prasetyaningrum (13), Atika (12) dan Mella (12). Tidak lama kemudian Andeni terseret arus air sungai, sehingga temannya berusaha menolong namun rekannya ikut terseret dan melihat rekannya terbawa arus sungai Mella berteriak minta tolong.

Dengan dasar tersebut kedua warga berhasil menolong Korban bernama Atika di kedung pusaran air yang berjarak dari lokasi kejadian sejauh 7 meter, sedangkan Andeni terus terseret air sungai dan tidak terlihat dari permukaan air sungai.

"Ayah kandung Andeni bernama Hanafi terus menelusuri sungai sampai di kedung yang berjarak 1,5 kilo meter dari lokasi kejadian. Diduga kelelahan serta panik sehingga Hanafi tenggelam dikedung sungai Kalibaru," ucap Satrio.

Tim Rafting dipimpin langsung oleh Kapolsek Glenmore AKP Satrio Wibowo bersama anggota akhirnya Andeni berhasil menemukan korban sekitar pukul 16.35 WIB. Jaraknya sekitar  6,4 kilo meter dengan kondisi tubuh nyangkut dipinggir sungai.  Sungai tersebut masuk Afdeling Sukobumi Desa Karagharjo, Kecamatan Glenmore dalam keadaan meninggal dunia.

“Ayah korban bernama Hanafi tersebut ditemukan warga mengambang disungai dan meninggal dunia, selain itu pihak keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi," pungkas AKP Satrio Wibowo.

Editor : Arif Ardliyanto