SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Light Parade , rangkaian event Surabaya Vaganza pada Sabtu (27/5/2023) malam begitu meriah. Namun diantaranya penyaji, ada satu peserta yang cukup mencuri perhatian warga. Dia adalah Maghdavickya Mazaya Santoso.
Bak malaikat, remaja cantik itu tampil dengan busana bersayap atau angel berwarna putih kombinasi biru. Maghda, sapaan akrab Maghdavickya Mazaya Santoso terlihat begitu elegan dan memikat mata.
Maghda merupakan peserta didik Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Surabaya. Saat ini ia duduk di kelas 8. Gadis 13 tahun asal Surabaya ini terpilih mewakili sekolahnya mengikuti Light Parade Surabaya Vaganza karena memiliki prestasi yang cukup bagus di dunia modeling.
"Kebetulan saya dipilih sama sekolahan karena pihak sekolah memang tahu kalau saya ini model. Karena sebelumnya juga pernah menjuari event tingkat SMP se-Jatim," ungkapnya.
Maghda pun mengaku bangga bisa mewakili tempatnya sekolah untuk mengikuti Surabaya Vaganza.
"Senang, bangga. Yang pasti bahagialah karena bisa mewakili sekolahan. Dan sendirian lagi. Seneng sih. Suatu pengalaman juga. Jalan dan bisa dilihat orang banyak. Apalagi juga banyak pejabat-pejabat yang datang. Alhamdulillah," ucapnya.
Untuk sampai di titik ini, Maghda mengaku butuh perjuangan. Selain latihan yang rutin, juga mental yang kuat.
"Saya sudah suka modeling itu sejak kecil. Seneng gitu. Nah, pas kelas 6 SD, mau masuk kelas 7 SMP, saya mulai ikut les model. Saya bilang ke orangtua, dan alhamdulillah didukung," kata dia.
Maghda bercerita, pertama kali terjun ke dunia modeling, ia ikut les di RNB model. Itu dilakukan Maghda ketika mau lulus sekolah dasar.
"Les atau latihannya seminggu sekali. Diantar sama orangtua. Setelah lumayan lama, kemudian ikut event-event, dan dapat juara. Tapi kelas pragawati sih," ungkapnya.
Gadis setinggi 165 cm ini melanjutkan, setelah cukup mempunyai jam terbang, di tahun 2022 kemarin, ada lomba modeling tingkat SMP se-Jatim. Kebetulan, oleh sekolahannya ia ditunjuk mengikuti lomba tersebut.
Saat itu Maghda sendirian mewakili sekolahannya. Ia pun sangat antusias. Latihannya pun langsung digeber. Dan endingnya, membuahkan hasil. Ia terpilih menjadi juara 2.
"Seneng banget waktu itu. Walaupun dapat juara 2. Karene se-Jatim kan ya. Baru pertama kali soalnya. Waktu itu eventnya Pose and Pose. Bangga banget. Seneng bisa mengharumkan nama sekolahan," tuturnya.
Setelah ikut sejumlah lomba dan dapat juara, Maghda tak ingin puas. Ia makin rutin latihan. Namun, oleh orangtuanya, ia disuruh ikut modeling yang berhijab.
Maghda lantas mengiyakan permintaan orangtuanya, dan dicarikan tempat les yang lain. Hingga kemudian dapat di SZ Model Management.
"Masuk SZ itu pas sudah kelas 7 SMP. Disuruh sama orangtua. Saya rutin ikut les dan alhamdulillah dipilih sama managementnya. Nah, kebetulan tahun ini, beberapa bulan yang lalu, ada event lomba modeling yang diadakan oleh Yamaha. Di situ saya diikutkan. Dan alhamdulillah dapat juara 1," jelasnya.
Saat ditanya soal harapan ke depan, Maghda enggan berandai-andai. Ia memilih fokus sekolah dan akan terus menekuni dunia modelingnya.
"Mungkin ke depannya mau ngembangin pelan-pelan dulu. Sementara di Surabaya dan Jatim aja. Dan tentunya fokus sama sekolah," tegasnya.
Meski begitu, Maghda mengaku pernah sempat putus asa, dan ada pikiran ingin berhenti dari dunia modeling. Namun, karena terus disupport sama orangtuanya, ia pun kini percaya diri.
"Pasti pernah ada rasa putus asa. Itu pas di pertengahan-pertengahan. Kok gini-gini aja. Menoton gitu. Tapi karena disemangatin terus sama orangtua, akhirnya saya semangat dan yakin. Apalagi sama SZ saya dipilih. Makin semangat," katanya.
Maghda pun berharap ke depannya kariernya di modeling diberikan kelancaran. Namun, dalam hati kecilnya, ia sebenarnya punya keinginan jadi seorang dokter.
"Harapan saya ke depannya ya mungkin di model tetep. Tapi pengennya sih jadi dokter. Karena model sendiri kan tidak bisa dijadikan profesi. Suka aja sih. Hobi juga. Jadi intinya saya jalanin dulu. Kalau memang rejekinya di sini (model), ya dilakuin aja," tutup Maghda.
Editor : Ali Masduki