SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Fenomena El Nino diprediksi bakal menyerang Indonesia terutama wilayah Sumatera, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi. Warga diminta untuk berhati-hati dan bijak dalam penggunaan air.
Kepala BMKG mengatakan, fenomena El Nino dan IOD Positif (Indan Ocean Dipole Positive) di Indonesia tahun 2023 terjadi sejak bulan Maret yaitu sebesar 50% hingga pada bulan Juni dengan peluang terjadi hingga 80%.
Menurutnya, El Nino terjadi karena adanya propagasi atau aliran massa udara basah, sehingga uap air dari Indonesia melalui udara menuju ke Samudera Pasifik. Kondisi ini menyebabkan kekeringan serta curah hujan rendah, begitu pula dengan fenomena IOD Positif (Indian Ocean Dipole Positive) kondisi keduanya dapat menyebabkan dampak yang lebih kuat atau signifikan.
“Masyarakat harus waspada terhadap dampak dari fenomena El Nino dan IOD Positif (Indian Ocean Dipole Positive),” katanya.
“Persentase curah hujan mulai bulan Agustus – Oktober 2023 diprediksi berada pada kategori di bawah normal (< 20 mm/bulan) terutama wilayah Sumatera, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi,” tutur Kepala BMKG yang akrab disapa Bu Rita dalam Konferensi Pers tersebut.
Dwikorita juga mengatakan, BMKG mengeluarkan upaya untuk mengurangi dampak dari Fenomena El Nino dan IOD Positif (Indian Ocean Dipole Positive) dengan menggunakan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), dan penghematan penggunaan air serta pemanenan air.
Selain itu, ia juga menegaskan kepada dinas PUPR beserta dinas yang bersangkutan untuk segera melaksanakan sosialisasi terkait bagaimana menghadapi kekeringan dampak dari Fenomena El Nino dan IOD Positif (Indian Ocean Dipole Positive) terhadap masyarakat Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto